Contoh ceramah 10 Muharram yang penuh makna yang bisa bisa dijadikan materi khutbah Jumat bulan Muharram
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saudara-saudara yang mulia.....
Dalam bulan Muharram, terdapat suatu hari yang dianggap mulia, yaitu yang jatuh pada tanggal sepuluhnya dan lazim dinamakan hari Asyura’. Rasulullah Saw. bersabda mengenai ketentuan tanggal itu, yakni :
عَاشُوْرَاءُ يَوْمُ الْعَاشِرُ
Baca Juga: Berikut Hadits Mengenai Puasa Tasua dan Puasa Asyura, Puasa 9 dan 10 Muharram, Selengkapnya di Sini
Artinya : Asyura’ adalah hari tanggal sepuluh”
Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Imam Ad Daruquthni dari sahabat Abu Hurairah ra.
Juga pada hari itu, kaum muslimin, disunnahkan untuk berpuasa sehari, sebagaimana yang tersebut dalam sebuah hadits, yakni :
عَاشُوْرَاءُ عِيْدُ نَبِىٍّ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَصُوْمُوْا أَنْـتُمْ
Artinya : Asyura adalah hari raya nabi yang sebelumnya semua, maka berpuasalah engkau semua pada hari itu”.
Hadits ini hasan, diriwayatkan oleh Al Bazzar dari sahabat Abu Hurairah ra.
Sekarang perlu kita membahas sekadarnya, kenapa Asyura, yakni tanggal 10 Muharram itu dianggap mulia? Untuk menerangkan ini, kami kutip sebuah uraian yang tercantum dalam kitab Attuhfatul Mardhiyah, demikian :
Baca Juga: Baru Tahu jika Jogging dan Lari Ternyata Berbeda? Simak Ulasan Perbedaannya
سُمِّىَ عَاشُوْرَاءُ ِلأَنَّ اللهَ أَكْرَمَ فِيْهِ جَمَاعَةً مِنَ اْلاَنْبِيَاءِ عَلَيْهِمُ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ
Artinya : Dinamakan Asyura sebab pada hari itu Allah memuliakan (mengaruniakan kemenangan atau keselamatan dari bencana) kepada beberapa orang Nabi alaihimush shalatu wassalam”.
Kemudian timbul dalam hati kita, kemuliaan atau kemenangan apakah itu wujudnya? Jawabannya ada di dalam Kitab Aljawahirul Makkiyyah, sebagai berikut :
فِيْهِ خَلَقَ اللهُ تَعَالَى اَدَمَ وَاَسْكَنَهُ دَارَ السَّلاَمِ، وَ فِيْهِ اسْتَوَتْ سَفِيْنَهُ نُوءحٍ وَنَجّٰى خَلِيْلُهُ اِبْرَاهِيْمَ حِيْنَ قُدِفَ بِهِ فِى النَّارِ فَكَانَتْ لَهُ بَرْدً وَ سَلاَمًا، وَأَخْرَجَ يُوْنُسَ مِنَ بَطْنِ الْحُوْتِ بَعْدَ أَنِ الْتَقَمَةَ بِمُدَّةٍ مِنَ الْاَيَّامِ وَكَشَفَ ضُرَّ أَيُّوبَ مِنَ الْاٰلاَمِ، وَأَخْرَجَ يُوْسُفَ مِنْ الْجُبِّ وَرَدَّ بَصَرَ يَعْقُوبَ فَجَازَاهُ بِالْفَضْلِ وَالْاِنْعَامِ وَفَرَقَ الْبَحْرَ لِمُوْسٰى فَمَرَّهُوَ وَقَوْمُهُ وَأَصْحَابُهُ الْكِرَامُ، وأَغْرَقَ فِرْعَوْنَ وَجُنُوْدَهُ الْكَفَرَةَ عَابِدِيْنَ الْاَصْنَامَ.
Maksudnya secara ringkas, bahwa wujud kemuliaan itu ialah bahwa pada hari Asyura:
Baca Juga: 7 Tips Memulai Usaha Toko Mainan, Ide Bisnis yang Menjanjikan Keuntungan