DEMAK, AYOSEMARANG.COM -- Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, kini jadi salah satu daerah penghasil rumput laut di Kabupaten Demak.
Tambak - tambak yang sebelumnya budidaya ikan kini banyak beralih ke rumput laut, karena dinilai lebih ekonomis dan tahan terhadap terjangan rob.
Kepala Desa Purworejo, Rifqi Salahudin mengatakan, bahwa sekitar 10 persen dari warganya yang sebelumnya budidaya ikan tambak kini beralih ke rumput laut.
Baca Juga: Momentum Kemerdekaan, Desa Bungo Demak Kenalkan Potensi Wisata
Menurutnya, rumput laut harganya dinilai lebih konomis dan lebih mudah dibandingkan ikan yang harus memiliki perawatan khusus, belum lagi risiko gagal panen dampak rob.
"Sekitar 10 persen yang beralih, harganya semakin ekonomis maka banyak lahan lahan tambak yang tidak di beri bibit ikan tapi dialihkan untuk membudidaya rumput laut karena penanganannya lebih mudah, biasanya diambil beberapa nanti akan tumbuh sendiri lagi," ungkapnya.
Rifqi menambahkan, meski tergolong lebih mudah dan memiliki nilai ekonomis lebih, masyarakat belum sepenuhnya sadar akan potensi itu.
Baca Juga: Surganya Pemancingan, Desa Timbulsloko Demak Jadi Buruan Pemancing hingga Luar Kota
Untuk itu ia mendorong warganya untuk terus mengembangkan budidaya rumput laut.
"Masyarakat Desa Purworejo belum semua sadar akan manfaat dan keuntungannya. Nanti ke depan akan kita dorong masyarakat," ujarnya.
Terpisah, salah satu pengepul dan pembudidaya rumput laut, Riyanto mengungkapkan bahwa harga rumput laut kering mencapai Rp6.000 sedangkan basah Rp1.000.
"Harganya memang kini sedang turun Rp5.800 - Rp6.000, kalau basah ambil dari tambak Rp1.000," ujarnya.
Baca Juga: Mengenal Makanan Khas Pesisir Demak Sego Padhetan yang Raih Rekor Dunia
Kata dia, rumput laut bisa dipanen satu kali dalam satu bulan. Dicontohkan, dalam luas tambak 9 hektare bisa menghasilkan 8 ton rumput laut.