AYOSEMARANG.COM -- Berikut fakta terkait dengan kampung mati di Nganjuk, Jawa Timur yang sudah tidak berpenghuni dan sekarang tertutup rimbunan semak belukar.
Nganjuk memiliki satu wilayah yang kosong, padahal dahulunya adalah perkampungan ramai banyak penghuninya.
Kejadian besar mengubah perkampungan padat penduduk di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk ini menjadi kampung tak berpenghuni, kosong, dan dipenuhi semak belukar hingga disebut kampung mati.
Baca Juga: Dua Jam dari Jakarta, Kampung Mati di Jawa Barat Ini 3 Tahun Tak Berpenghuni, Warganya ke Mana?
Fakta tentang salah satu wilayah perkampungan di Nganjuk, Jawa Tengah yang sampai sekarang dikenal sebagai kampung mati karena kosong dan tidak ada yang tinggal serta beraktivitas di sana.
Nganjuk merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang dilalui perlintasan jalan utama jalur Yogyakarta-Surabaya sehingga tidak pernah sepi dari aktivitas manusia.
Dengan luasan 1.224,33 km2 dan jumlah penduduk lebih dari satu juta orang didukung dengan aktivitas jalanan utama yang melintasi wilayah selalu aktif dan ramai, maka Nganjuk dapat disebut sebagai kota tak pernah "mati".
Akan tetapi hal ini ternyata berbeda 360 derajat dengan situasi yang ada di salah satu kampung di Dusun Selopuro, Nganjuk.
Baca Juga: Viral ‘Kampung Mati’ Cepoko Semarang, Benarkah Horor dan Berhantu Hingga Ditinggalkan?
Julukan sebagai kota yang tak pernah mati tidak berlaku di Dusun Selopuro, Nganjuk ini.
Mengapa demikian? Dusun Selopuro yang dahulunya padat penduduk dan dihuni lebih dari 275 kepala keluarga ini sekarang bak kampung mati, kosong, dan tidak berpenghuni.
Kampung di Dusun Selopuro, Nganjuk ini awalnya sama seperti perkampungan lainnya di wilayah Nganjuk yang ramai dan dihuni banyak warga.
Jalan sudah beraspal dan akses menuju Kampung di Dusun Selopuro ini mudah ditempuh.