regional

Museum Batik Kota Pekalongan: Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dengan Koleksi Batik

Kamis, 29 Februari 2024 | 15:21 WIB
Sejumlah pengunjung Museum Batik Kota Pekalongan. (Muslihun kontributor Batang)

PEKALONGAN, AYOSEMARANG.COM - Museum Batik Kota Pekalongan memiliki peran yang signifikan dalam menggali, melestarikan, dan mengembangkan budaya batik di Indonesia.

Terletak di Jalan Jetayu No. 1, Pekalongan, Jawa Tengah, museum ini memiliki luas tanah dan bangunan sekitar 40 meter persegi dan mengoleksi lebih dari 1.149 batik, termasuk wayang beber dari kain batik berusia ratusan tahun dan alat tenun tradisional.

Pada awalnya, gedung museum ini adalah bekas Kantor Balai Kota Pekalongan. Namun, pada tahun 2006, Museum Batik Pekalongan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai wadah untuk menggali, melestarikan, dan mengembangkan batik sebagai warisan budaya bangsa.

Baca Juga: Pengakuan Pelaku Pembacokan di Kartini Semarang: Padahal Masih Satu Circle, Tega Sabitkan Clurit dan Lindas Korban

Museum ini juga berfungsi sebagai pusat data dan informasi mengenai batik, serta tempat riset dan pengembangan ilmu desain batik. Beberapa fasilitas yang dimiliki oleh museum ini meliputi:

Ruang Koleksi Batik: Menampilkan berbagai motif dan desain batik khas daerah pesisir Jawa, termasuk batik Cirebon, Pekalongan, Batang, dan Rembang. Alat dan bahan yang digunakan dalam proses membatik juga dipamerkan di ruangan ini.
Ruang Perpustakaan: Sebagai pusat referensi mengenai batik.

Kedai Batik: Tempat untuk membeli produk-produk batik.

Ruang Workshop Batik: Digunakan untuk kegiatan berkaitan dengan proses pembuatan batik.

Baca Juga: Organisasi Profesi Guru Konseling ABKIN Cabang Batang Dilantik, Ini Tugasnya

Ruang Pertemuan: Tempat untuk berdiskusi dan berkolaborasi.

Ruang Konsultasi atau Pelayanan Hak Kekayaan Intelektual (HKI): Memberikan informasi terkait hak kekayaan intelektual terkait batik.

Akhmad Asror, Kepala Museum Batik, berkomitmen untuk mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tahun 2024 mencapai sebesar Rp 150 juta.

"Upaya yang kita lakukan melibatkan pergantian koleksi secara rutin, kerjasama dengan akademisi dan komunitas pengrajin batik, serta penyelenggaraan pameran dan kegiatan yang melibatkan masyarakat," katanya, Kamis 29 Februari 2024.

Baca Juga: 5 Golongan Priorotas yang Berhak Dapat KIP Kuliah 2024, Auto Lolos Seleksi!

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB