PEKALONGAN AYOBATANG.COM - Ribuan warga dari berbagai latar belakang etnis dan agama berbondong-bondong mengikuti kirab budaya "Gi Ang" di Kota Pekalongan, yang merupakan bagian dari perayaan Cap Go Meh pada tanggal 23 Februari 2024.
Kirab ini merupakan ritual tahunan yang diadakan di TITD (Tempat Ibadah Tri Dharma) Klenteng Po An Thian, dan memperingati hari ke-15 dan terakhir dalam perayaan Tahun Baru Imlek.
Pukul 13.00 WIB, kirab dimulai dengan doa bersama, diikuti oleh arak-arakan dewa-dewi dari kepercayaan Tionghoa. Mereka diarak mengelilingi Kota Pekalongan, diiringi oleh atraksi barongsai dan marching band.
Wali Kota Pekalongan, akrab disapa Mas Aaf, mengungkapkan apresiasinya terhadap kirab tersebut serta memberikan pujian atas kreativitas dan partisipasi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
"Kirab Ritual dan Budaya Imlek dalam rangka merayakan Peringatan Cap Go Meh Tahun 2024 kali ini luar biasa, karena dari segi peserta juga dimeriahkan oleh barongsai dari Perkumpulan Liong Samsie Dharma Asih Semarang. Kemudian, arak-arakan dewa-dewi kepercayaan Tionghoa yang ditandu juga sangat kreatif sekali," ungkapnya.
Ia juga menyoroti tingginya antusiasme dari warga dari beragam latar belakang dalam perayaan tersebut. "Inilah Kota Pekalongan, kota yang guyub rukun, tidak memandang Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Semua masyarakatnya bisa bersatu padu dalam perbedaan di momentum-momentum tertentu, salah satunya pada Perayaan Kirab Ritual dan Budaya Imlek dalam rangka merayakan Peringatan Cap Go Meh Tahun 2024 ini," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Perayaan Tahun Baru Imlek 2024 Po An Thian Pekalongan, Suharsono, menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang selalu antusias dalam menyambut dan menghadiri kirab ini.
Solidaritas dan tenggang rasa yang ada di Pekalongan merupakan anugerah bagi kota tersebut, dan merupakan contoh harmoni hidup bersama meskipun dalam keragaman.
"Kirab Imlek 2024 ini juga merupakan ajang budaya yang juga dapat meningkatkan pariwisata di Kota Pekalongan selain dari sebagai ritual untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga dapat menetralkan hal-hal negatif yang ada di Kota Pekalongan," katanya.
Ia menyebutkan, setidaknya terdapat 10 tandu yang terdiri dari sembilan tandu Dewa & Dewi dan satu tandu pendupaan yang mengikuti kirab kali ini. Sembilan Dewa & Dewi yang ikut dalam Kirab Ritual dan Budaya Imlek 2024 Kota Pekalongan
"Selain 10 tandu yang ikut dalam kirab ini, enam barongsai dan satu naga/liong dari Perkumpulan Liong Samsie Dharma Asih Semarang, serta cosplay ataupun tiruan Dewa & Dewi seperti Dewi Kwan Im, Sun Go Kong, Tong Sam Cong, Wu Jing, Cut Pat Kay dari Sanggar Seni Tridharma Mekar Teratai Semarang, Marching Band Gita Jala Nusantara SUPM Nusantara Batang, Musik Rampak Putra Pandawa Pekalongan yang menampilkan musik khas bambu tradisional, serta Sanggar Kudo Bekso Utomo 1970 yang menampilkan kesenian sintren, jaranan, jamang, dan bantengan," terang Suharsono.
Baca Juga: Operasi Pasar Murah untuk Menjaga Stok Beras Digelar di Tiga Lokasi Kabupaten Batang