SLAWI, AYOSEMARANG.COM - Temuan penyakit tuberkulosis atau TBC di Kabupaten Tegal ternyata masih tinggi.
Bahkan, Kabupaten Tegal menduduki 5 besar kabupaten/kota di Jawa Tengah setelah Semarang, Solo, Cilacap dan Kudus.
Guna mengatasi tersebut, Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Tegal bekerja sama dengan USAID meluncurkan program USAID Bebas TB untuk meningkatkan kualitas layanan TBC dengan target eliminasi TBC pada tahun 2028.
Hal tersebut terungkap dalam peluncuran USAID Bebas TB yang dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal Amir Makhmud mewakili Pj Bupati Tegal Agustyarsyah di Covention Hall Hotel Grand Dian Slawi, Kamis, 29 Febuari 2024.
Baca Juga: Komitmen Kepala BNN Jawa Tengah: Batang Bersinar Tanpa Ancaman Narkoba
Didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Sekda Amir Makhmud juga melakukan penandatanganan komitmen bersama pentahelix penanggulangan TBC dan penyusunan rencana kerja terpadu.
Amir Makhmud menyampaikan, Kabupaten Tegal merupakan salah satu Kabupaten dengan beban kasus tinggi di Jawa Tengah.
Tahun 2023 capaian penemuan kasus TBC SO sebesar 5.088 kasus (209%) dari estimasi 2430 kasus.
Dari kasus yang ditemukan tersebut, lanjut Sekda Amir, pasien yangbmemulai pengobatan 4.719 kasus (93%).
Baca Juga: Sekda Minta Siapkan Pemusatan Latihan Qori' dan Qori'ah
Angka keberhasilan pengobatan (TSR) TBC SO berdasarkan kasus tahun 2022 sebesar 89% dari target 90%. Angka pasien putus berobat masih cukup tinggi yaitu sebanyak 289 pasien (6,5%). Sementara estimasi kasus TBC tahun 2024 sebesar 6.222.
"Masalah TBC bukan hanya masalah kesehatan, melainkan berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan kesejahteraan sosial," kata Amir.
Pasalnya, pasien TBC harus menjalani pengobatan selama minimal 6 bulan yang berdampak pada produktivitas pasien dan keluarga.
Baca Juga: Dukung Inklusivitas Ekonomi, Bank Mandiri Groundbreaking Mandiri Digital Services di IKN