BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Sampah menjadi momok yang sulit dipecahkan daerah-daerah dan negara secara keseluruhan. Manusia sendiri adalah salah satu sumber penghasil sampah terbesar di dunia.
Namun, di Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, baru-baru ini membuat pembuangan sampah menjadi lebih menarik perhatian.
Warga mulai mengadopsi sistem pembuangan sampah ala negeri Jepang. Semua bermula dari keresahan beberapa warga di wilayah Desa Beji Kecamatan Tulis.
Baca Juga: Caleg DPR Asal Batang Diduga Kampanye di Sekolah, Bawaslu Pastikan Masuk Penyelidikan Polisi
Mereka resah melihat banyaknya sampah yang menumpuk di aliran sungai, termasuk di wilayah RT 01.
Tanpa solusi bersama di tingkat desa, warga RT 01 melakukan musyawarah dan menemukan solusi dengan mengadopsi sistem pembuangan sampah yang meniru gaya Jepang.
“Ide pembuangan sampah ala Jepang muncul karena keresahan warga kami melihat sungai yang penuh dengan sampah. Setelah melalui musyawarah, akhirnya terciptalah sistem pembuangan sampah yang meniru ala Jepang.”kata Kholid Alfarisi, Ketua RT 01 RW 01 Desa Beji Kecamatan Tulis, Jumat 1 Maret 2024.
Bagaimana sistem ini berfungsi?
Baca Juga: Ratusan Emak-emak di Batang Rela Antri Beli Beras Murah, Langsung Dilayani Pj Bupati
Semua warga wajib membuang sampah dengan memasukkannya ke dalam plastik dan mengikatnya. Kemudian, mereka mengumpulkan sampah pada titik-titik yang telah ditentukan.
Selain mengadopsi model pembuangan sampah ala Jepang, pemuda di desa ini juga memiliki pengolahan sampah yang dapat diubah menjadi kompos.
Harapannya, suatu hari nanti, sampah di desa mereka akan habis untuk kompos, sehingga memberikan manfaat ekonomi.
"Langkah ini menunjukkan bahwa dengan kerjasama dan kesadaran bersama, kita dapat mengatasi masalah sampah dan menjaga lingkungan," tukasnya.