BATANG, AYOSEMARANG.COM - Kabupaten Batang, dengan segala potensi alam yang dimilikinya, tidak lepas dari ancaman bencana. Bencana alam seperti banjir, longsor, hingga kekeringan, selalu mengintai di berbagai sudut wilayah ini.
Menghadapi kenyataan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang bersama Polres Batang menyelenggarakan sosialisasi pengurangan risiko bencana, sebagai langkah preventif untuk meminimalisir dampak yang mungkin terjadi.
Kegiatan yang digelar di Ruang Ujungnegoro Baperida Batang pada Selasa, 3 September 2024 ini, tidak hanya menjadi ajang sosialisasi, tetapi juga menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Dalam sambutannya, Kapolres Batang AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo menekankan bahwa tanggung jawab penanggulangan bencana bukan hanya milik pemerintah semata, tetapi juga tanggung jawab setiap elemen masyarakat.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi risiko bencana di wilayahnya,” ujar AKBP Nur Cahyo.
Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, juga menegaskan bahwa upaya pengurangan risiko bencana adalah langkah strategis dalam mewujudkan Kabupaten Batang yang aman dan tahan bencana. Ia menyadari bahwa Kabupaten Batang memiliki potensi bencana yang cukup tinggi, baik bencana alam maupun non-alam. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi sangat penting.
"Sebagaimana kita ketahui bersama, Kabupaten Batang memiliki potensi bencana yang cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang erat di antara seluruh pemangku kepentingan untuk dapat mengelola dan mengurangi risiko bencana yang mungkin terjadi," jelas Lani.
Lani berharap agar seluruh pemangku kepentingan dapat berkolaborasi dengan baik dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat. Ini dianggap sebagai fondasi yang kokoh dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Batang. Lebih lanjut, Lani menekankan pentingnya penguatan kapasitas dan kemampuan masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Baca Juga: Perbaiki Kulkas, Jasa Servise Panggilan ini Tewas Tersengat Listrik
“Masyarakat harus diberikan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan yang memadai agar dapat berperan aktif dalam setiap tahapan penanggulangan bencana, mulai dari mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga pemulihan pasca bencana,” tegasnya.
Selain itu, Lani juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam upaya pengurangan risiko bencana. Sistem peringatan dini, pemetaan risiko bencana, dan sistem informasi kebencanaan yang terintegrasi perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara optimal.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (Plt) BPBD Batang, Ulul Azmi, menambahkan bahwa sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada masyarakat tentang cara-cara efektif untuk mengurangi dampak bencana. Ia menekankan bahwa dengan pengetahuan yang memadai, masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi risiko bencana.
“Dengan adanya sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana ini, masyarakat diharapkan lebih siap dalam menghadapi dan mengurangi risiko bencana apabila suatu saat terjadi,” ujar Ulul Azmi.