KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Tradisi yang selalu dilakukan warga Kaliwungu Kendal menyambut Maulud Nabi Muhammad SAW masih dilaksanakan warga. Tradisi yang hanya ada di Kaliwungu ini merupakan tradisi yang menjadi ciri khas Kaliwungu.
Kemeriahan warga menyambut kelahiran nabi Muhammad SAW dilakukan dengan cara berbagi makanan dan jajan. Tradisi berbagai makanan dengan cara saling bertukar ini dikenal dengan tradisi weh wehan atau ketuwin.
Tradisi ketuwin ata uweh wehan ini sudah berjalan sejak puluhan tahun yang lalu. Berbagai makanan dan jajanan disiapkan warga, sebagai bentuk suka cita menyambut kelahiran nabi Muhammad SAW.
Jajan khas Kaliwungu yang selalu ada dalam tradisi ini seperti sumpil dan ketan aneka warga masih disiapkan warga. Meski demikian banyak juga warga yang menyiapkan makanan siap saji.
Tradisi weh wehan bagi anak anak di Kaliwungu merupakan lebaran ketiga setelah idul fitri dan idul adha. Anak-anak mengenakan baju baru membawa makanan keliling kampung. Mereka senang karena mendapat beraneka macam jajanan yang bisa dinikmati.
Baca Juga: Angkat Sejarah Kaliwungu, Gelar Budaya Pentaskan Teater Tumenggung Hadinagoro
“Seneng kalau weh-wehan ini dapat jajan banyak,” ungkap Adelia, warga Kampung Kenduruan Kaliwungu.
Tokoh masyarakat Kaliwungu, H Mas’ud mengatakan, bertukar makanan ini dilakukan setahun sekali dan biasanya warga keliling kampung untuk mendapatkan makanan beraneka macam.
“Tradisi weh wehan bagi warga Kaliwungu adalah tradisi saling berbagi dan mengajarkan untuk bersedekah,” katanya.
Tradisi ini mengajarkan nilai saling memberi dan menerima apapun dan suka cita menyambut bulan kelahiran nabi Muhammad SAW.
Dalam tradisi ini warga biasanya menata makanan didepan rumah layaknya orang berjualan. Namun bukan untuk dijual melainkan untuk saling tukar menukar makanam ataupun jajanan.