regional

Pemkab Kendal Bangun Rumah Warga yang Ambruk Terdampak Banjir Patebon

Rabu, 12 Maret 2025 | 11:48 WIB
Salah satu rumah warga terdampak banjir dibangun kembali oleh Pemkab dengan model rumah unggul sistem panel instan (ruspin). (dokumen)

 

KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Rumah warga di Desa Kebonharjo yang ambruk dan rusak parah terbawa banjir jebolnya tanggul Kali Bodri mulai dibangun.

Proses pembangunan dilakukan  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kendal.

Setidaknya dari tujuh rumah yang hilang, satu di antaranya sudah mulai pemasangan panel ruspin, sedangkan tiga rumah dalam proses pemasangan fondasi.

Ketujuh rumah tersebut akan dibangun dengan teknologi rangka rumah pracetak menggunakan sistem sambungan dengan baut yang sering disebut rumah unggul sistem panel instan (ruspin).

Kepala Disperkim Kendal Muhammad Nurhasyim menyampaikan, sesuai dengan tahapannya, pada akhir Februari hingga awal Maret, material untuk pembangunan rumah sudah mulai dikirim ke lokasi.

"Saat ini sudah mulai ke proses selanjutnya yaitu pembangunan yang tentu saja dimulai dari pembuatan fondasi. Nah, saat ini, setidaknya ada tiga rumah yang sedang dalam proses pembuatan fondasi, sedangkan satu rumah sudah mulai pemasangan panel-panel ruspin," ujar Nurhasyim.

Menurutnya, pembangunan ketujuh rumah yang dibiayai dengan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) dari APBD 2025 tersebut ditarget selesai dalam satu bulan.

"Jadi, kita upayakan semuanya bisa selesai dalam satu bulan. Pokoknya kita upayakan secara maksimal," imbuhnya.

Baca Juga: Wabup Benny Kaget,  Sudah Sebulan Warga Terdampak Banjir Belum Tertangani

Dia juga memaparkan, anggaran pembangunan ketujuh rumah tersebut berasal dari  BTT APBD Kendal 2025 tiap rumah Rp 50 juta. Selain itu, masih ada juga anggaran tambahan dari Baznas.

Salah seorang warga yang rumahnya hilang, Sri Lestari, mengaku sangat menunggu pembangunan rumahnya segera selesai. Sebab, sejak peristiwa banjir akibat tanggul Kali Bodri jebol itu, dia sekeluarga terpaksa tinggal di rumah kontrakan.

"Ya, kami terpaksa ngontrak karena rumah kami hilang tak tersisa, termasuk semua peralatan rumah tangga kami," tutur Sri Lestari.

Apalagi suaminya saat ini dalam keadaan sakit, sehingga kesusahan hidup itu seperti datang beruntun tanpa jeda.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB