Perkutut dikenal sebagai burung yang setia pada satu lokasi dan jarang berpindah tempat. Mereka biasanya hidup di lingkungan yang tenang seperti pekarangan, sawah, atau pinggiran hutan.
Sementara itu, tekukur memiliki sifat lebih aktif dan mudah beradaptasi di berbagai lingkungan. Mereka sering terlihat di pepohonan dekat permukiman warga dan sering terbang dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mencari makan.
4. Karakteristik dan Perawatan
Dari segi perawatan, perkutut dikenal lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan. Ia memerlukan tempat yang tenang dan tidak terlalu ramai agar tidak stres. Selain itu, perkutut biasanya membutuhkan perhatian lebih pada pola pakan dan pemasteran suaranya.
Tekukur relatif lebih mudah dirawat karena lebih kuat dan tidak mudah stres. Burung ini cocok bagi pemula yang baru mulai menekuni hobi memelihara burung.
5. Nilai Jual di Pasaran
Harga burung perkutut dan tekukur juga cukup berbeda.
Perkutut, terutama jenis perkutut bangkok atau katuranggan, bisa dihargai mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah, tergantung pada kualitas suara dan penampilannya.
Baca Juga: BNN Jateng Ungkap Peredaran Narkoba di Tegal, Kaki Tangan Bandar Besar di Jakarta
Tekukur umumnya dijual dengan harga lebih murah, antara 25 ribu hingga 100 ribu rupiah. Namun, tekukur albino atau jinak bisa memiliki harga yang lebih tinggi dari biasanya.
Meski terlihat mirip, burung perkutut dan tekukur memiliki banyak perbedaan mulai dari suara, bentuk tubuh, habitat, hingga perawatan. Bagi pemula, mengenali perbedaan ini sangat penting agar tidak salah dalam memilih burung peliharaan. Perkutut cocok untuk mereka yang mencari ketenangan dan suara halus, sedangkan tekukur lebih pas untuk pecinta burung aktif dengan suara lantang. Dengan memahami perbedaan ini, pengalaman memelihara burung akan menjadi lebih menyenangkan dan memuaskan.