KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Peringatan Haul Al-Marhumin Al-Maghfurlahum KH. Ahmad Ru’yat, Mbah Wali Musyaffa’ dan Kyai-Kyai Kaliwungu bukan sekadar keramaian di Kaliwungu.
Namun lebih dari itu, hakekat yang diambil dari peringatan haul adalah mengikuti keteladanan dari auliya dan ulama.
“Beliau para auilya dan ulama sudah berjasa memberikan bimbingan dan pencerahan bagi masyarakat, bukan hanya di Kaliwungu. Yang harus diambil dari peringatan haul ini adalah suri keteladanannya,” tegas Ketua Pembina Yayasan Masjid Besar Al Mutaqqin Kaliwungu, KH Asroi Tohir.
Haul yang dilaksanakan di Masjid Besar Al Mutaqqin, Sabtu 4 Oktober 2025 dihadiri puluhan ribu warga dari berbagai daerah.
KH Asroi Tohir menambahkan, hakekat haul bukan keramaian semata tetapi kesadaran mau mengikuti keteladanan auliya. “Saya harap haul tahunan ini tetap dilestarikan untuk membuktikan cinta kepada ulama, auliya dan cinta kepada Rosullullah Muhammad SAW,” katanya.
Sementara Bupati kendal, Dyah Kartika Permanasari mengatakan haul ini merupakan bentuk penghargaan kepada para tokoh agama atau alim ulama’ yang telah meninggal dunia khususnya kepada KH. Ahmad Ru’yat, Mbah Wali Musyaffa’ dan Kyai-Kyai Kaliwungu.
“Semasa hidup, beliau-beliau telah berjuang guna syiar agama Islam, sehingga kita patut mendo’akan agar segala amalan beliau diterima di sisi Allah SWT dan diampuni kesalahannya,” terangnya.
Baca Juga: Rela Berebut Nasi Anggi di Haul Sunan Abinawa, Warga Minta Keberkahan di Tahun Baru Islam
Bupati menerangkan, KH. Ahmad Ru’yat dan Mbah wali Musyaffa’ merupakan tokoh penting dalam sejarah di Kaliwungu terutama terkait perkembangan Islam dan pondok pesantren.
Dari perjuangan beliau, perlu dijadikan pembelajaran bahwa Islam yang diajarkan para ulama adalah Islam rahmatan lil ‘alamin, penuh kasih sayang, kesungguhan memperjuangkan kebenaran ilmu agama dan keadilan bagi masyarakat.
“Untuk iulah saya mengajak seluruh jama’ah dan masyarakat Kaliwungu dan sekitarnya, mari kita senantiasa mendoakan kebaikan bagi para ulama. Marilah menghormati para ulama dengan mengambil ilmu-ilmunya dan mengamalkan di kehidupan sehari-hari,” tambah bupati.
Bupati juga mohon do’a dan dukungan dari masyarakat Kaliwungu semua untuk bersinergi bersama Pemda dan segenap stakeholder membangun Kabupaten Kendal yang lebih baik. Jaga kerukunan, persatuan, kesatuan, dan kondusivitas wilayah Kendal sebagai rumah bersama.
Sedangkan Pengasuh Ponpes APIK Kauman Kaliwungu, KH Sholahudin Humaidullah menjelaskan KH ahmad Rukyat lahir tahun 1885 putra KH Abdullah Wiryodikromo dan wafat tahun 1968 dimakamkan di bukit Jabal Nur Kaliwungu.
Tahun 1932 KH Ahmad Rukyat diamanahi pamannya KH Irfan untuk mengasuh Ponpes APIK Kauman Kaliwungu dan bertambah pesat hingga sekarang