Beasiswa S2 dalam negeri untuk bidang keislaman, humaniora, dan saintek.
"Beasiswa tidak hanya dilakukan kepada pendidikan formal di dalam negeri tetapi termasuk di luar negeri. Dengan program yang namanya Pesantren Obah, 5.570 pesantren di Jawa Tengah akan kita openi," katanya.
Dukung Program Pesantren Obah
Program beasiswa ini merupakan bagian dari program prioritas Pemprov Jateng 2025–2030, yakni Pesantren Obah, yang bertujuan menjadikan pesantren sebagai pusat pendidikan akhlak, inovasi, dan kemandirian ekonomi umat.
Baca Juga: Ditanya DPRD Soal Pemberhentian Direksi, Ini Jawaban Dewas PDAM Semarang
"Pesantren Obah yang kita lakukan di Provinsi Jawa Tengah akan memberikan berkah kepada para santri. Karena pesantren tidak hanya tempat pendidikan, tetapi juga tempat untuk berdakwah. Pesantren juga mempunyai daya sosial dalam menciptakan santri yang bisa bermasyarakat, apalagi menjadi garda terdepan dalam rangka pembangunan," ujar Ahmad Luthfi.
Jateng Bersholawat dan Peringatan Hari Santri
Acara Jateng Bersholawat menjadi agenda rutin Pemprov Jateng, dan tahun ini digelar khusus untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025 dengan menghadirkan Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf dan Muhammad Iqdam Kholid (Gus Iqdam).
Menurut Ahmad Luthfi, peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh setiap 22 Oktober merupakan bentuk penghargaan atas kontribusi santri dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Juga: Simulasi Kenaikan UMP Jateng 2026, Naik Jadi Rp 2,39 Juta Jika Tuntutan Buruh Dipenuhi
"Resolusi jihad tanggal 22 Oktober 1945, di mana para kiai dan para santri telah membela tanah air dengan tetesan darah dan perjuangan. Tidak salah kalau hari ini kita memperingati hari santri dengan berselawat," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Ahmad Luthfi juga menyerahkan bantuan prestasi senilai Rp150 juta kepada khafilah Musabaqoh Tilawatil Qutub Provinsi Jawa Tengah yang berhasil meraih juara dua nasional.
Acara di Alun-alun Kudus itu turut dihadiri Sekda Jateng Sumarno, Forkopimda Jateng, seluruh kepala OPD Pemprov Jateng, serta sejumlah bupati di antaranya Bupati Kudus, Bupati Pati, Jepara, Blora, Kendal, dan Sukoharjo.