AYOSEMARANG.COM -- Peristiwa tanah longsor yang terjadi di Dusun Tarukan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Jawa Tengah.
Musibah yang terjadi pada Kamis malam itu menimbun permukiman warga, menyebabkan korban jiwa, serta hilangnya puluhan orang yang hingga kini masih dalam pencarian.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengimbau seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama memasuki musim hujan yang mulai intens.
"Kita imbau masyarakat di daerah lain supaya waspada, terutama daerah-daerah yang di pegunungan dan rawan longsor," kata Ahmad Luthfi saat ditemui di Semarang, Jumat, 14 November 2025 malam.
Ia menjelaskan, seluruh bupati dan wali kota di Jawa Tengah telah diminta untuk memperkuat mitigasi bencana, termasuk melakukan pemetaan titik-titik rawan di wilayah masing-masing.
Informasi tersebut dinilai penting agar masyarakat dapat memahami risiko dan mengambil langkah antisipasi lebih awal.
"Peta lokasi (rawan bencana) agar itu bisa diberikan kepada masyarakat, sehingga mereka punya kewaspadaan," jelasnya.
Terkait penanganan bencana di Desa Cibeunying, Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah pencarian korban hilang serta evakuasi warga yang selamat.
Baca Juga: Pemkot Semarang Belum Bisa Bangun Ulang Jembatan Metro 2 Meteseh yang Hanyut, Ini Alasannya
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD kabupaten dan provinsi, TNI, Polri, relawan, dan berbagai pihak terkait terus menyisir lokasi terdampak.
"Ini terus berlanjut, beberapa alat sudah diturunkan semuanya. Kita berdoa semoga masih diberikan suatu keamanan atau keselamatan bagi masyarakat yang belum ditemukan," tuturnya.
Selain pencarian korban, bantuan logistik mulai disalurkan ke lokasi bencana. Dapur umum juga telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan para penyintas. Tim di lapangan kini mulai menyusun rencana penanganan pascabencana dan pemulihan permukiman warga.
Longsor di Desa Cibeunying terjadi pada Kamis, 13 November 2025 sekitar pukul 21.00 WIB. Hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan pergerakan tanah yang kemudian menimbun permukiman warga.