AYOSEMARANG.COM -- Upah Minimum Kabupaten (UMK) menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur kesejahteraan pekerja di Kabupaten Banyumas. Setiap tahun, keputusan kenaikan UMK selalu memengaruhi kondisi ekonomi daerah, terutama daya beli masyarakat dan strategi operasional perusahaan.
Memasuki tahun 2026, pembahasan mengenai perkiraan UMK mulai muncul karena adanya kenaikan UMK 2025, perkembangan ekonomi nasional, serta tuntutan buruh yang meminta penyesuaian upah lebih besar dibanding tahun sebelumnya.
Melihat pola kenaikan selama beberapa tahun terakhir membantu memberikan gambaran lebih realistis mengenai kemungkinan UMK 2026. Tren lima tahun terakhir menunjukkan bahwa kenaikan upah terjadi secara konsisten meski besarnya berbeda-beda. Dengan kondisi ekonomi Indonesia hingga November 2025 yang relatif stabil, analisis prediktif terhadap UMK 2026 dapat dilakukan secara lebih akurat.
Tren Kenaikan UMK Banyumas 5 Tahun Terakhir
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 60, Remidi Fakta dan Opini
Berikut perkembangan UMK Banyumas dari 2021 hingga 2025:
2021: Rp 1.970.000
2022: Rp 1.983.261
2023: Rp 2.118.124
2024: Rp 2.195.690
2025: Rp 2.338.410
Tren ini menunjukkan peningkatan bertahap setiap tahun. Kenaikan terbesar terjadi pada 2023 yang mencapai lebih dari 100 ribu rupiah. Pada 2025, UMK naik sekitar 6,5 persen dan menjadi salah satu kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Secara umum, rata-rata kenaikan UMK dalam periode tersebut berada pada kisaran 4 sampai 6,5 persen.
Dasar Prediksi UMK Banyumas 2026
Ada dua acuan utama yang dapat digunakan dalam memperkirakan UMK Banyumas tahun 2026.
1. Usulan buruh dengan kenaikan 10,5 persen
Serikat pekerja mendorong kenaikan UMK sebesar 10,5 persen untuk menyesuaikan biaya hidup dan inflasi tahunan. Jika dihitung dari UMK 2025, maka:
Baca Juga: Prediksi UMK Kebumen 2026: Perkiraan Kenaikan Berdasarkan Tren dan Ekonomi Nasional
UMK 2025: Rp 2.338.410
Kenaikan 10,5 persen: sekitar Rp 245.533
Prediksi UMK 2026 versi buruh: sekitar Rp 2.583.900