regional

BI Jateng Terus Redam Pemicu Inflasi, Gencarkan Operasi Pasar Cabai di Solo dan Semarang

Rabu, 10 Desember 2025 | 16:15 WIB
BI Jateng menggencarkan Operasi Pasar Cabai untuk menekan inflasi. (BI)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus bergerak meredam lonjakan harga cabai yang memicu tekanan inflasi sepanjang November hingga Desember 2025.

Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), operasi pasar cabai resmi digelar di sejumlah kabupaten/kota untuk menstabilkan harga sekaligus menjaga daya beli masyarakat.

Badan Pusat Statistik mencatat inflasi Jateng pada November 2025 mencapai 0,19% (mtm). Tekanan terbesar berasal dari kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau.

Komoditas cabai rawit tercatat naik 7,13% (mtm) pada November, dan kenaikan terus berlanjut hingga Desember dengan lonjakan hampir dua kali lipat.

Operasi pasar perdana dilaksanakan Selasa 10 Desember 2025 di Pasar Legi Surakarta dan Pasar Karangayu Semarang.

Baca Juga: Fakta 3 Daerah Termiskin di Jawa Tengah, Wilayah Juara Justru Penghasil Bawang Merah Terbesar

Dalam kegiatan tersebut, cabai dijual seharga Rp65.000/kg—lebih rendah dari harga pasar. Langkah ini diharapkan dapat meredam gejolak harga sekaligus mengurangi tekanan inflasi pangan di Jawa Tengah.

Selain melibatkan Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan, dan BUMD PT JTAB Pangan, pelaksanaan operasi pasar juga didukung champion lokal “Petarung Sejati”. Mereka sebelumnya telah menandatangani komitmen penyediaan stok cabai sebesar 18% produksi untuk stabilisasi pasokan pada Oktober–Desember 2025. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menjalin MoU dengan PT JTAB guna memperkuat cadangan pangan strategis.

Deputy Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Wahyu Dewanty, menyebut kolaborasi ini menjadi bagian penting dalam menjaga inflasi tetap terkendali.

“Ketersediaan pasokan jadi kunci menstabilkan harga. Melalui operasi pasar dan penguatan cadangan pangan, kami ingin memastikan harga cabai kembali berada pada level yang wajar tanpa merugikan petani,” tegas Wahyu.

Tak hanya operasi pasar, Gerakan Pangan Murah (GPM) juga terus digelar di berbagai wilayah dengan menyediakan cabai sesuai Harga Acuan Pembelian (HAP).

Baca Juga: Penopang Utama Kehidupan Masyarakat, Sumanto Dorong Pembangunan Pertanian jadi Prioritas Pemprov

"TPID turut memperkuat intervensi budidaya dan bantuan teknis untuk peningkatan produktivitas, termasuk subsidi harga dari Dinas Ketahanan Pangan serta peran PT JTAB sebagai off taker," ucapnya.

Stabilisasi pasokan juga didukung pengembangan kawasan cabai seluas 300 hektare di 15 kabupaten/kota. Penanaman dilakukan pada periode off season agar panen jatuh pada bulan-bulan rawan pasokan, terutama Oktober hingga Desember.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB