Kemudian dikatakan oleh Ibnu Hajar bahwa hadis tersebut maqbul apabila disertai ikutannya, dan jika tidak ada ikutannya maka lemah sanadnya serta mursal.
Meski beberapa ulama berpendapat sanad hadis tersebut lemah bahkan mendekati dhoif, namun masih boleh dibaca oleh umat Islam.
"Jangan pakai doa allahumma lakasumtu ini haditsnya dhoif," cerita Ustad Somad.
"Lalu yang shahih mana?" Lanjut Beliau.
"Dzahabazh-zhama’u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insya Allah, itupun dhoif juga, sama-sama dhoif," ujar UAS.
"Apa kata Syekh Ibnu Utsaimin, ulama Saudi Arabia Allahuma lakasumtu silahkan pakai dzahabazh zhoma'u silahkan pakai, tak usah berkelahi gara-gara itu," jelas Ustadz Abdul Somad.
Demikianlah penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang doa buka puasa untuk tidak diperdebatkan.
Baik Allahumma laka shumtu ataupun Dzahabazh-zhoma'u boleh dibaca ketika buka puasa.