regional

Diduga Pengasuh Ponpes Lakukan Pencabulan Terhadap Santriwatinya, Ketua PCNU Kabupaten Batang Ogah Berkomentar

Kamis, 6 April 2023 | 16:42 WIB
Sejumlah anggota dari unit PPA Satreskrim Polres Batang melakukan olah TKP di Ponpes Desa Wonosegoro, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang. (Foto: Muslihun kontributor Batang)

BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Batang, H. Ahmad Taufik belum berani berkomentar banyak terkait kasus dugaan pencabulan seorang pengasuh pondok pesantren berisinial W.

Dugaan pencabulan kepada santriwatinya itu, terjadi di lingkungan pondok pesantren Desa Wonosegoro, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

"Mohon maaf Mas, saya belum diberi izin oleh Kyai saya untuk berkomentar apapun soal kejadian ini. Tapi nanti setelah semuanya terang benderang dan ada perkembangan lebih lanjut dari pihak kepolisian, Insya Allah saya akan memberikan keterangan resmi," ujar Taufik saat di hubungi awak media melalui teleponnya, Kamis 6 April 2023.

Baca Juga: Sidang Kasus Penganiayaan Mario Dandy terhadap David: Pleidoi AG Atas Tuntutan 4 Tahun Pembinaan LPKA Ditolak

Pengasuh ponpes inisial W sudah digelandang polisi setelah dilaporkan beberapa santriwatinya yang mengaku menjadi korban pencabulan.

Kejadian tersebut menjadi rentetan panjang kasus pencabulan yang dilakukan oknum tenaga pendidik di wilayah Kabupaten Batang.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Ayobatang.com, dalam setahun sejak bulan Agustus 2022 hingga April 2023, tercatat sudah ada 6 kasus.

Kasus besar asusila itu bermula dari pencabulan seorang guru agama di SMPN 1 Gringsing terhadap muridnya. Berlanjut pada kasus rudapaksa seorang ayah terhadap anaknya.

Baca Juga: AG Dituntut 4 Tahun Penjara, Kuasa Hukum David Ozora Sebut Hal yang Memberatkan dalam Tuntutan Jaksa

Kemudian oknum guru ngaji yang merudapaksa anak perempuan berusia 5 tahun, juga aksi sodomi terhadap puluhan anak laki-laki oleh guru ngaji di Proyonanggan Utara.

Lalu perilaku mesum guru MA terhadap muridnya di Subah, dan terakhir perkara pencabulan oleh pengasuh pesantren terhadap puluhan santriwatinya di Kecamatan Bandar.

Rentetan kasus tersebut membuat orang tua was-was untuk memasukan anak-anaknya ke pondok pesantren.

Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun membenarkan pihaknya telah menerima laporan dari para santri yang diduga menjadi korban pencabulan oknum pengasuh pondok pesantren tersebut.

Baca Juga: Didukung Pemilih Pemula, Gibran-Dico Layak Maju Pilgub Jateng 2024

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB