BATANG, AYOSEMARANG.COM - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, per hari ini jumlah kasus kematian ibu hamil mencapai 33 kasus.
Jumlah kematian ibu hamil di Kabupaten Batang mengalami peningkatan dibandingkan di tahun sebelumnya sebanyak 14 kasus. Dari total kasus tersebut 19 di antaranya meninggal akibat Covid-19.
"Secara jumlah kasus meningkat karena banyak ibu hamil yang meninggal positif Covid-19 di Kabupaten Batang. Meski begitu jika dihitung dari yang non Covid-19, kasus kematiannya masih sama sebanyak 14 kasus. Karena dari 33 kasus 19 diantaranya meninggal karena covid-19," ujar Kabid Kesehatan Keluarga, melalui Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Khotiq Mulyaningrum saat diwawancarai, Rabu 22 Desember 2021.
Baca Juga: Kejari Batang Musnahkan Sabu hingga Tembakau Gorila, Barang Bukti 97 Perkara
Menurutnya ibu hamil memang memiliki resiko tinggi terpapar Covid-19. Apalagi dengan kondisi mereka yang rentan virus lantaran menurunnya daya tahan tubuh.
"Oleh karena itu, Dinkes secara rutin mengedukasi ibu hamil untuk melaksanakan Vaksinasi dari usia kehamilan 13-33 Minggu. Ini langkah dan upaya kami untuk meminimalisir," katanya.
Baca Juga: Warga Binaan Lapas Kelas IIB Batang Produksi Miniatur Pesawat dan Truk dari Limbah Kayu
"Kami prioritaskan ibu hamil untuk mendapatkan vaksinasi. Sehingga diharapkan bisa mendukung mereka untuk lebih terlindungi dari Covid-19," ujarnya.
Selain faktor Covid-19, dikatakannya kematian ibu juga dikarenakan masih banyaknya mitos di kalangan keluarga. Sehingga banyak ibu, Khususnya pasca melahirkan meninggal lantaran kekurangan asupan gizi dan terlalu kelelahan.
Baca Juga: Jadi Penyebab Banjir, Anggota DPRD Jateng Usulkan Normalisasi Drainase Jalan Jensud Batang
Oleh karenanya pihaknya berusaha terus mengedukasi ibu hamil dan keluarga mereka agar lebih memperhatikan asupan gizi. Apalagi untuk ibu pasca melahirkan yang membutuhkan pemulihan.
"Banyaknya mitos beredar masih menjadi halangan bagi para ibu. Karena meski mereka sudah teredukasi kadang pekewuh dengan keluarga. Sehingga hampir 60 persen dari kasus kematian non Covid-19 terjadi di fase pasca melahirkan," pungkasnya.