SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Terjadinya tragedi kanjuruhan pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu memberikan duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Tragedi Kanjuruhan ini menelan begitu banyak korban hingga ratusan orang meninggal dari anak-anak sampai orang tua.
Akibat dari kerusuhan kanjuruhan itu serta di tengah kesedihan dan duka mendalam seluruh bangsa. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menetapkan enam tersangka dalam tragedi kanjuruhan ini.
Baca Juga: Siapa Sosok yang Melobi FIFA hingga Indonesia lolos Sanksi? Pria Ini Punya Jasa Besar
"Dari gelar perkara dan alat bukti maka ditetapkan enam tersangka," ungkap Listyo dalam keterangan pers di Mapolres Malang, Kamis 6 Oktober 2022.
Banyaknya korban dalam tragedi kanjuruhan ini disebabkan juga karena pintu keluar stadion tidak dibuka.
Hal itulah yang membuat para suporter berdesakkan dan menumpuk di pintu keluar sampai akhirnya tembok stadion pun dijebol
Oleh karena itu, dari enam tersangka itu ada satu tersangka dimana dia memerintahkan steward untuk meninggalkan pintu gerbang. Seharusnya, steward itu menjaga pintu keluar stadion.
Baca Juga: Menit 80 Pertandingan Pintu Stadion Kanjuruhan Harusnya Terbuka, Siapa yang Salah?
Tersangka tersebut adalah Suko Sutrisno selalu security steward. Maka dari itu akibatnya, pintu jadi tidak terbuka optimal pada saat massa akan keluar.
Hal itu, yang akhirnya banyak para suporter sesak nafas dan pingsan akibat tembakan gas air mata sedangkan pintu keluar ditutup.
Diketahui, data terbaru total korban tragedi Kanjuruhan yakni sebanyak 574 orang, diantaranya 131 meninggal dunia, 77 luka, dan 66 dirawat di rumah sakit.
Sementara itu, tim investigasi sudah menginterogasi sebanyak 48 orang saksi, dengan 31 orangnya merupakan anggota dari Polri.
Baca Juga: Kenapa Gas Air Mata Tetap Ditembakan di Stadion Kanjuruhan? Padahal Sudah Dilarang FIFA