AYOSEMARANG.COM -- Terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Putri Candrawathi divonis 20 tahun penjara oleh majelis hakim.
Hakim ketua, Wahyu Iman Santoso memvonis 20 tahun penjara Putri Candrawathi, putusan itu jauh lebih tinggi dibanding tuntutan jaksa penuntut umum.
Sebelumnya, Putri Candrawathi dituntut 8 tahun penjara oleh JPU karena terbukti terlibat dalam pembunuhan berencana Brigadir J bersama suaminya, Ferdy Sambo.
Baca Juga: Kereta Kelinci di Semarang, Hiburan Murah-Meriah, Favorit Tamasya Kelas Menengah
Putri Candrawathi dinyatakan bersalah secara sah dan meyakinkan bersalah karena sengaja melakukan dan berencana membunuh nyawa orang lain terlebih dahulu.
"Mengadili, menyatakan bahwa terdakwa Putri Candrawathi dinyatakan bersalah secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan dengan sengaja dan direncanakan untuk merampas nyawa orang lain," kata hakim Wahyu, dikutip ayosemarang.com dari kanal YouTube KOMPAS TV, Selasa (13/2/2023).
"Terdakwa Putri Candrawathi divonis pidana penjara," tambah hakim Wahyu Iman Santoso.
Sebelumnya, dalam pemeriksaan terhadap terdakwa Ferdy Sambo, Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso mengungkapkan, pihaknya tidak menemukan bukti yang kuat.
Baca Juga: Cara Para Master Atasi Perkutut Giras, Praktiknya Sebentar Jinaknya Permanen
Wahyu Iman Santoso mengungkapkan tidak ada bukti pendukung pelecehan seksual yang dialami istri Ferdy Sambo alias Putri Candrawathi itu.
"Melihat keadaan 7 Juli 2022, tidak ada bukti yang meyakinkan adanya pelecehan atau kekerasan seksual atau lainnya," kata hakim Wahyu.
Hakim Wahyu Iman Santoso mengatakan ketentuan ini sejalan dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2017 tentang pedoman mengadili perkara perempuan yang berhadapan dengan hukum.
"Ada satu fungsi penting dalam pengertian di atas, yang pertama adalah hierarki, yang mencakup posisi antara individu yang lebih rendah dan atau lebih tinggi atau tanpa kelompok," jelasnya.