AYOSEMARANG.COM -- Jangan mengisi bahan bakar secara full tank atau penuh. Pasalnya cara pengisian bahan bakar full tank ini berisiko merusak komponen kendaraan.
Setiap pengendara tentunya mengisi bahan bakar menyesuaikan dengan bujet dan jarak tempuh. Ada yang terbiasa untuk mengisi setengah penuh ada juga yang full tank.
Namun, ternyata mengisi bahan bakar secara penuh atau full tank dapat berisiko terhadap kendaraan. Apa saja risikonya mengisi bahan bakar full tank? Simak terus artikel ini.
Baca Juga: Samsung Galaxy S22 Series Diproteksi Corning Gorilla Glass Victus Terbaru
Dilansir dari MobiMoto.com dan Daihatsu.co.id, mengisi bahan bakar full tank sama berbahayanya dengan tangki bensin yang hampir kosong. Jadi, kita semua harus tahu bahwa bahan bakar membutuhkan udara, sehingga tidak mengendap.
Lalu mengapa kita harus meninggalkan ruang kosong di tangki saat mengisi bahan bakar?
Ternyata bensin yang mengalir dari selang pengisian dapat dihisap kembali ke tangki pengisian. Karena mesin pengisian modern dilengkapi dengan teknologi yang mampu menyedot uap bensin.
Baca Juga: 6 HP Xiaomi Terbaik Januari 2022 yang Usung Layar AMOLED dan Spek Gahar
Ketika nozzle mendeteksi bahwa bensin perlu diisi, unit suction akan secara otomatis menyedot uap gas yang keluar dari lubang pengisian.
Tangki bahan bakar mobil membutuhkan ruang agar bahan bakar dapat mengembang. Itu sebabnya setiap tangki bahan bakar sepeda motor dilengkapi dengan lubang ventilasi.
Baca Juga: Kualitas Kamera Vivo X70 Pro Kalahkan iPhone 13 di DxOMark
Fungsinya untuk mengurangi tekanan yang ditimbulkan oleh bahan bakar di dalam tangki. Jika kita mengisi bensin dan tidak meninggalkan kekosongan, gas yang terbentuk akan keluar melalui pipa dan membuang bahan bakar secara sia-sia.
Demikian penjelasan mengapa Anda tidak perlu mengisi bahan bakar secara full tank. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.
