SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Angka harian Covid 19 di Indonesia terus meningkat.
Meningkatnya angka harian Covid 19 itu membuat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta seluruh jajarannya terus melakukan evaluasi.
Angka harian Covid 19 perlu jadi perhatian serius untuk menangani virus.
Hal tersebut dikatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri pada Selasa 15 Februari 2022.
Baca Juga: Kode Redeem FF Free Fire Rabu 16 Februari 2022, Klaim Sebelum Batas Waktu
“Ini menjadi perhatian kita semua walaupun di satu sisi, hal yang membedakan adalah keterisian tempat tidur, angka kematian, yang apabila dibandingkan varian Delta, maka angkanya saat ini masih berada jauh,” kata Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri ini menuturkan, peningkatan angka COVID-19 harus dijadikan evaluasi. Menurutnya, perlu ada pemetaan penyebab angka ini terus meningkat.
“Tentunya harus dikelola disesuaikan dengan SE Mendagri kemudian semua harus dilakukan untuk menekan agar laju pertumbuhan Omicron bisa kita kendalikan,” ujar Sigit.
Baca Juga: Kode Redeem ML Mobile Legends Rabu 16 Februari 2022, Best Item Jangan Sampai Lolos
Sigit membeberkan, secara umum angka kesembuhan Indonesia saat ini sebesar 92 persen atau di atas WHO, yaitu 75 persen. Kemudian angka kematian di bawah standar WHO.
Untuk positivity rate, Indonesia berada di angka 16,5 persen atau di atas standar WHO yaitu 5 persen. Tingkat keterisian rumah sakit sebesar 31 persen atau di bawah standar WHO yaitu 60 persen.
“Pak Presiden memberikan perhatian khusus. Beliau ingin ada peningkatan terkait akselerasi vaksinasi yang sudah kita laksanakan dalam waktu 1-2 minggu ke depan,” jelasnya.
Baca Juga: Potensi Cuaca Ekstrem Wilayah Jateng Periode 16 Februari 2022, Berikut Sebaran Wilayahnya
Menurut Sigit, akselerasi vaksinasi penting dilakukan menghadapi rangkaian event nasional dan internasional. Sejumlah agenda terdekat di antaranya MotoGP di Sirkuit Mandalika, NTB, hingga rangkaian acara Presidensi G20 di Bali.
“Ini pertaruhan kita apakah ini bisa berjalan dengan baik atau justru dikurangi atau ditunda kegiatannya karena laju pertumbuhan COVID-19 yang tak bisa kita kendalikan,” tuturnya.