BATANG, AYOSEMARANG.COM- Andri Prayitno (29) sudah hampir tiga kali Ramadhan harus menjalani ibadah puasa di Lapas Batang karena terjerat kasus Narkoba.
Ayah satu anak itu mengaku menemukan berkah Ramadhan di balik jeruji besi yang dirasanya sangat istimewa.
Ia mengemukakan lebih banyak menemukan kedamaian. Karena itu, ia selalu ikut segala kegiatan Ramadhan di Lapas.
Baca Juga: Kultum Ramadhan Singkat 2022 Tentang Mengingat Kematian
"Kalau pagi tadarus Alquran, kalau setelah Ashar ada hafalan-hafalan, lalu malam Tarawih dan tadarus malam," kata pria asal Pekalongan, Minggu 10 April 2022
Ia berujar bahwa sebelum masuk penjara sudah bisa membaca Alquran. Lalu, ia sempat lupa hingga akhirnya mencoba mengingat saat dalam penjara.
Andri mengakui merasa susah ketika awal membaca kembali Alquran. Tapi, lambat laun, ia bisa memperbaiki lagi bacaannya. Ia pun juga rutin mengikuti berbagai pengajian di dalam Lapas.
"Makin banyak ilmu justru (saya) merasa makin bodoh di sini," tuturnya.
Warga binaan penghuni blok santri itu, bersama jemaah masjid Lapas juga mengkhatamkan Alquran. Bahkan sejak awal Ramadan tahun ini sudah sembilan kali khatam.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Batang, Pemotor Terperosok Jalan Berlubang, Dilindas Truk hingga Tewas
"Yang suka juga setiap Ramadan pasti dapat Remisi. Alhamdulillah dapat terus tahun kemarin," katanya.
Satriya D Wicaksana, Kasi Binadik dan Giatja (pembinaan narapidana/anak didik, dan kegiatan kerja), Lapas Batang mengatakan banyak kegiatan saat Ramadan. Program yang pasti adalah tadarus setiap selesai salat wajib.
Lalu, ia juga mengatakan tarawih tertib dilaksanakan. Jadwal makan pun menyesuaikan kegiatan puasa para warga Binaan.
"Kami bagi makan sahur mulai pukul 02.00 hingga pukul 03.00. Lalu kalau buka puasa kami juga sediakan ekstra puding semisal kolak atau kacang ijo," jelasnya.