BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Bupati Batang Wihaji menyatakan akan memprioritaskan warga Kecamatan Gringsing bekerja di Kawasan Industri Terpadu atau KIT Batang.
Namun, ada persyaratan yang harus dipenuhi, minimal lulus SMA, SMK atau sederajat.
"Warga penyangga kita prioritaskan untuk bekerja di KIT Batang melalui program bina lingkungan. Saya sudah sampaikan ke pihak pengelola KITB, harus melibatkan masyarakat lokal dulu," kata Bupati Wihaji usai sholat tarawih di Masjid Baitulmutqin Dukuh Silayu Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing, Rabu 6 April 2022.
Baca Juga: Minyak Goreng Curah Masih Langka, Pedagang Pasar Batang Resah
Adapaun desa penyangga KIT Batang diantaranya Sidorejo, Ketanggan, Plelen, dan Kreseng.
"Harapan kita tidak jadi penonton. Tapi ikut berkontribusi, minimal pada kerja. Sebagai upaya hal itu, Pemkab Batang melakukan pendataan warga dan pendampingan dengan pelatihan ketrampilan melalui Balai Latihan Kerja (BLK)," lanjutnya.
"Kita akan upskilling, jadi yang belum punya skill kita latih. Tahun ini BLK kita bangun danbprogram pelatihannta menyesuikan kebutuhan perusahaan," jelasnya.
Akan ada multi palyer efek di desa penyagga KIT Batang, kata dia, banyak peluang jusnia atau usaha yang dapat ditangkap warga untuk menjadi wirausaha baru.
Baca Juga: RESMI Jokowi Tetapkan Cuti Bersama Lebaran 2022 pada 29 April dan 4-9 Mei
"Yang pingin jadi pengusaha silahkan, karena turunan bisnis usahanya seperti perbengkelan, katering makanan, salon dan lainya sangat terbuka lebar," kata Wihaji.
Politisi Golkar itu menyebutkan penanam modal asing (PMA) yang sudah positif di KIT ada 13 perusahaan diantaranya KCC Glass, LG Cham, Pabrik Sepatu, pipa, keramik dan lainya.
"Tahun depan sudah membutuhkan tenaga kerja sekitar 15.000 orang. Sehingga saya harap masyarakat Batang mulai bersiap diri," sambungnya.
Tidak hanya itu, Perusahaan di KIT Batang juga akan memberikan beasiawa kepada warga terdampak melalui CSR-nya.
Baca Juga: Hukum Vaksin di Bulan Ramadhan, Begini Penjelasan Kepala Kantor Agama Batang