Sehingga ketika mereka dimakamkan, batu nisannya akan di tutupi oleh sebuah kain putih atau hitam. Hal itu dilakukan dengan kepercayaan bahwa jenazahnya mati karena hal gaib.
Ternyata gadis yang menjadi dawuh tidak ditumbalkan, namun ada faktor lain, seperti kondisi fisik yang tidak kuat saat dirasuki oleh Badarawuhi, karena ilmu metafisik yang mereka miliki tidak cukup, bisa dilihat dari umurnya yang masih belia.
Atau karena energi dawuh tersebut disukai oleh Baradarawuhi. Sehingga, ada satu energi (Khodam) yang dimiliki gadis tersebut diambil menyebabkan ia sakit lalu meninggal.
Karena sebagian energinya sudah diambil, secara otomatis arwah dawuh yang sudah meninggal juga terus menari untuk menghibur mereka yang tak kasat mata.
"Jadi, menurut saya bukan ditumbalkan. Melainkan ada satu energi atau korin yang ikut terbawa dengan energi astral yang merasuki gadis itu saat ia menari," pungkas Om Hao.
Baca Juga: Cerita Bima dan Ayu Sebelum Meninggal yang Tak Ada dalam Film KKN di Desa Penari
Sayangnya, banyak orang yang menyangka jika seorang yang menjadi dawuh pasti sebagai tumbal, karena menari pasti nasibnya akan berakhir tragis hingg meninggal dunia.
BACA BERITA AYOSEMARANG SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS