BLORA, AYOSEMARANG.COM – Kisah inspiratif datang dari sosok Aipda Adi Tri Sukmoro yang kesehariannya seorang Kepala Jaga Satuan Samapta Polres Blora Polda Jawa Tengah.
Saat bertugas di kepolisian, Aipda Adi Tri Sukmoro dikenal sebagai sosok yang tegas dan disiplin dalam melaksanakan tugas.
Namun siapa sangka, dibalik kegagahannya sebagai seorang anggota Polri, Aipda Adi Tri Sukmoro menjadi sosok seorang guru mengaji dilingkungan tempat tinggalnya.
Dirinya adalah pendiri atau ketua dari sebuah sekolah ngaji yang disebut TPQ Nurul Quran di wilayah kelurahan Bangkle RT 04 RW 05.
Baca Juga: 8 Aplikasi Terbaik yang Bisa Kelola Keuangan, Pengeluaran Jadi Terpantau
Tak hanya mengaji saja bahkan ia di bantu oleh istrinya Siti Mustrianawati, bersama 7 guru ngaji lainnya juga mendakwahkan Islam melalui padepokannya yang dinamakan Padepokan Alab Alab Sabrang Lor.
Kegiatan mengaji di Padepokan Alab Alab Sabrang Lor dilakukan setiap hari.
Adapun kegiatan dimulai dengan ibadah Sholat Asyar berjamaah yang digelar di Mushola dekat rumahnya dan Aipda Adi Tri sebagai imamnya.
Baca Juga: Jelang Iduladha, Polsek Limbangan Ketatkan Pemantauan Hewan Ternak
Kemudian setelah Sholat berjamaah dilanjutkan dengan sekolah mengaji yang dilaksanakan di Mushola dan tempat mengaji di rumahnya.
Aipda Adi Tri Sukmoro menceritakan bahwa awal mula ia mendirikan sekolah mengaji adalah saat melihat lingkungan disekitar tempat tinggalnya lokasinya jauh dari sekolah mengaji atau madrasah.
Nah, dari itulah sedikit sedikit ia mulai mengajari mengaji anak anak dan remaja warga sekitar tempat tinggalnya.
"Berawal dari itulah saya ingin mengamalkan ilmu yang saya dapatkan. Dulu hanya mengajari mengaji sedikit anak anak. Dan Alhamdulilah masyarakat sekitar sini mendukung. Akhirnya kita buka sekolah mengaji di sini," kata Aipda Adi Tri.
Baca Juga: Ramalan Zodiak untuk Karier dan Asmara Cancer, Leo, Virgo 9 Juni 2022
Lebih lanjut Aipda Adi Tri membeberkan bahwa awal perjuangan mendirikan sekolah mengaji tidaklah mudah. Dimana selain keterbatasan anggaran yang menjadi masalah adalah keterbatasan tempat dan sarana.