SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Masyarakat sering membandingkan mana lebih hemat token listrik atau listrik meteran?
Saat ini banyak rumah warga yang menggunakan token listrik ketimbang listrik meteran.
Diketahui, token listrik disebut bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat demi melakukan penghematan energi.
Sedangkan listrik meteran atau pascabayar banyak mendapat komplain dari masyarakat karena tagihan listrik perbulan mendadak membengkak.
Baca Juga: Solusi Token Listrik Prabayar Reject atau Gagal Masuk
Sistem token listrik serupa dengan pulsa di ponsel. Masyarakat bisa menentukan nominal kebutuhan listrik perbulan dan membeli token ditempat yang bekerjasama dengan PLN.
Selain itu, penggunaan listrik juga dipantau sendiri setiap harinya oleh pelanggan.
Lantas mana lebih hemat token listrik atau listrik meteran?
Banyak orang yang menganggap bahwa penggunaan listrik prabayar lebih boros dibandingkan listrik pascabayar. Ternyata hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Penggunaan token listrik ini dikhususkan untuk pelanggan yang ingin mengetahui seberapa banyak listrik yang digunakan per harinya dan jadi evaluasi per bulan.
Baca Juga: Tarif Listrik Resmi Naik Mulai 1 Juli 2022, Ini Daftarnya
Sedangkan untuk listrik meteran, hanya petugas PLN yang dapat mencatat dan memberikan laporan tentang penggunaan listrik hingga tarifnya kepada pelanggan.
Setiap jenis penggunaan listrik ini ada kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Misalnya untuk token listrik, kelebihannya adalah pemakaian listrik lebih terkontrol dan tidak dikenakan biaya keterlambatan bayar karena isi token ditentukan sendiri oleh pelanggan.