BANDUNG, AYOSEMARANG.COM -- Dari jutaan penduduk Kota Kembang, sebanyak 5.943 orang dengan KTP Kota Bandung mengidap HIV/AIDS.
Hal itu dicatat oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung. Adapun dari jumlah tersebut yang mengejutkan adalah ratusan mahasiswa dengan KTP Kota Bandung mengidap HIV AIDS.
Ketua Sekretariat KPA Kota Bandung Sis Silvia Dewi mengatakan, penularan kasus HIV AIDS ini sebenarnya menyasar semua golongan seperti pekerja swasta, ibu rumah tangga hingga mahasiswa.
Dengan begitu, angka pengidap HIV AIDS Kota Bandung yang cukup tinggi tersebut menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus diselesaikan.
"Kasus positif untuk golongan mahasiswa mencapai 6,97 persen atau setara 414 kasus. Sedangkan untuk golongan ibu rumah tangga mencapai 11,8 persen atau setara 653 kasus," ujar Sis Silvia Dewi, dilansir dari Ayobandung-jaringan Ayosemarang, Rabu, 24 Agustus 2022.
Berdasarkan data, golongan yang menempati urutan tertinggi penularan HIV AIDS itu berasal dari kalangan pegawai swasta dengan total 31,01 persen atau setara dengan 1.842 kasus.
Sis menjelaskan, faktor resiko tertinggi penularan HIV/AIDS di Kota Bandung berasal dari faktor heteroseksual atau perilaku seksual beresiko.
"Jadi kalau penyebabnya itu berdasarkan faktor resiko terbanyak di Kota Bandung, memang heteroseksual itu tinggi 39,52 persen jadi penularan antara perempuan dengan laki-laki lah seperti itu," ujarnya.
Baca Juga: CATAT! Syarat Penerima Dana BSU 2022 Rp1 Juta, Cek Status di Link BPJS Ketenagakerjaan
"Dan itu hampir 40 persen, jadi orang-orang yang kena HIV/AIDS di Kota Bandung akibat perilaku heteroseksual," imbuhnya.
Berikut data penyebaran HIV/AIDS di Kota Bandung hingga Desember 2021 dari 5.943 pengidap HIV AIDS dengan KTP Kota Bandung:
- Swasta: 31.01 persen
- Wiraswasta: 15.32 persen