4 Desa di Bandar Batang Bebas dari Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan, Pj Bupati: Tinggal 13 Desa Lagi

photo author
- Rabu, 31 Agustus 2022 | 17:17 WIB
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki bersama Forkopimda saat meninjau kesehatan balita di Desa Pesalakan Kecamatan Bandar. (Dok)
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki bersama Forkopimda saat meninjau kesehatan balita di Desa Pesalakan Kecamatan Bandar. (Dok)

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Empat desa di Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang yakni Desa Wonomerto, Desa Wonodadi, Desa Binangun, dan Desa Pesalakan dinyatakan telah bebas dari kebiasaan buang air besar sembarang atau Open Defecation Free (ODF).

Sehingga Pemerintah Kabupaten Batang dan stakehokder memiliki pekerjaan rumah di 13 Desa yang harus diupayakan tuntas dari ODF.

Hal itu dikatakan Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki usai monitoring penanganan stunting di Desa Pesalakan Kecamatan Bandar, Rabu 31 Agustus 2022.

Baca Juga: 5 Fakta yang Berhubungan dengan Pisau Kuat Ma'ruf di Rekonstruksi Ferdy Sambo

“Tuntasnya ODF ini sebagai upaya percepatan penanganan stunting di Kabupaten Batang bersama dengan semua stakeholder.
Maka besar harapan kami ada kepedulian dari perusahaan melalui Corporate social responsibility (CSR),” kata Lani Dwi Rejeki.

Dalam kegiatan monitoring stunting tersebut, Penjabat Bupati Batang juga menyerahkan makanan tambahan pemulihan ibu hamil dan balita di Aula Kantor Desa Pesalakan Kecamatan Bandar.

“Seperti saat ini ada CSR dari PT Bimasena Power Indonesia, Bank Jateng, dan BPR Bappeda Batang yang telah memberikan bantuan berupa pendukung makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita,” katanya.

Baca Juga: Diperiksa Propam, Ini Profil Kapolsek Penjaringan Kompol Ratna: Lulusan Terbaik Akpol

Lani Dwi Rejeki juga menyebutkan di Kecamatan Bandar balita yang terkena stunting sebanyak 613 balita dengan jumlah balita sebanyak 5.610 balita.

“Meskipun yang terkena stunting lumayan sedikit angkanya di Kecamatan Bandar tetapi upaya penanganan terus diupayakan seperti adanya bantuan pihak ketiga dari CSR perusahaan,” ungkapnya.

Baca Juga: Kutu Putih dan 3 Hama Lain yang Jadi Ancaman Tanaman, Begini Cara Mengatasinya

Pj Bupati Batang juga berharap dalam percepatan penanganan stunting ke depannya ada inovasi di tingkat desa, melalui kempanye peduli stunting melalui media sosial. Begitu juga dengan pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil, dan desa binaan ASI ekslusif harus lebih inovatif dan nyaman.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X