AYOSEMARANG.COM -- Mengenai adopsi anak dalam Islam, pernah disampaikan oleh Gus Baha dalam salah satu ceramahnya.
Di Indonesia, masih banyak yang mengira bila anak tersebut sudah diadopsi sejak bayi maka akan menjadi keluarganya.
Begitu pula bila dinamai dengan nama sang ayah angkat, maka merasa bahwa anak adopsi tersebut bisa diperlakukan seperti anak kandung.
Baca Juga: Takut Ganggu Privasi Orang Bisa Jadi Manusia Paling Merugi, Ini Kata Ustadz Abdul Somad
Padahal tak hanya ketika nikah, adopsi anak dalam Islam juga sangat berpengaruh ketika menjalankan ibadah utama yaitu sholat.
“Saya beri nama Sri Binti Baha. Ketika besar, dia merasa dia anakku. Mau sholat, salam denganku, kan tetap saja saya tidak mahram sama sekali,” ucap Gus Baha yang dikutip dari suarabandung -- jaringan AyoSemarang.
Di sinilah letak kekeliruan mengadopsi anak, karena pada dasarnya anak angkat bukanlah mahram dengan orang tua angkat yang berlainan jenis kelamin.
Baca Juga: Jangan Lakukan Dosa Ini! Sia-sia Puluhan Tahun Ibadah, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad
“Dia sholat dengan pedenya, karena mengira saya bapaknya. Padahal habis pegang saya, pegang saya itu artinya pegang orang lain atau pegang bapaknya?” jelas Gus Baha.
Ketika terjadi demikian, Gus Baha dengan tegas mengatakan bahwa wudhu dari anak angkat tersebut secara sah telah batal.
Selain itu, jika ada yang mengadopsi seorang anak, maka wajib memberitahukan orang tua yang sebenarnya dari anak tersebut.
Baca Juga: Siapa Saja Wanita yang Dilarang Dinikahi? Berikut Penjelasan Lengkap Ustadz Abdul Somad
“Misalnya kamu tidak punya anak, lalu adopsi anak. Tapi kamu memberi tahu bahwa dia bukan anakmu, hanya sebatas adopsi. Dan jangan sampai nasabnya disebut binti Baha,” kata Gus Baha saat memperingatkan tentang bagaimana seharusnya memperlakukan anak adopsi dalam Islam.***