Demi Mengusut Tutas Penyebab Kematian Korban Kanjuruhan, TGIPF Akan Buka Peluang Autopsi?

- Senin, 10 Oktober 2022 | 15:05 WIB
Tragedi Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober yang merenggut ratusan nyawa (Tangkapan layar Instagram/@tragedi.1oktober)
Tragedi Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober yang merenggut ratusan nyawa (Tangkapan layar Instagram/@tragedi.1oktober)

AYOSEMARANG.COM –- tragedi Kanjuruhan yang terjadi Sabtu, 1 Oktober 2022 silam yang menelan ratusan korban jiwa masih menyimpan duka dan pilu masyarakat Indonesia.

Diketahui, saat ini Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) membuka peluang akan melakukan autopsi terhadap jenazah korban tragedi Kanjuruhan.

Salah satu anggota TGIPF, yakni Letjen TNI (Purn) Doni Monardo memberikan informasi terkait pihaknya saat ini tengah mengumpulkan berbagai bukti penyebab kematian ratusan korban dalam tragedi Kanjuruhan.

"Intinya kami ingin mencari sebanyak mungkin bukti-bukti yang mengarah kepada proses terjadinya kematian, karena kita semua tahu berawal dari kematian inilah kami berusaha untuk bisa mendapat data-data," ungkap Doni yang dikutip tim Ayo semarang dalam keterangan pers, Minggu 09 Oktober 2022.

Baca Juga: Terkait Tragedi Kanjuruhan, Seberapa Penting dan Adakah Asuransi Proteksi Diri Bagi Penonton Sepak Bola?

Tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan korban.
Tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan korban. (Twitter)

Oleh karena itu, TGIPF membuka kemungkinan akan melakukan proses autopsi terhadap para korban untuk mengusut penyebab kematian para korban. "Ada rencana autopsi ya," ungkap Doni.

Dalam rangka pelaksanaan autopsi itu, TGIPF turut melibatkan seorang dokter yakni, Bobi Prabowo, yang juga merupakan Ketua Pengurus Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (PERDAMSI).

Dalam hal ini, Bobi pun menyampaikan bahwa proses autopsi terhadap para korban tragedi Kanjuruhan, pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut.

Baca Juga: Kesaksian Tersangka Ketua Panpel Arema FC Soal Kengerian Situasi Tragedi Kanjuruhan Berlangsung

"Kami hanya menunggu nanti, saya rasa kalau visum et repertum atau autopsi itu dari kepolisian kami bersama dinkes akan membantu tim untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk mencari sebab," ujar Bobi.

tragedi Kanjuruhan disebut bermula saat aparat menembakkan gas air mata. Berdasarkan kesaksian gas air mata juga ke arah tribun untuk menghalau massa yang ricuh di lapangan usai laga Arema menjamu Persebaya.

Akibat gas air mata itu, para suporter berdesak-desakkan di pintu keluar stadion. Banyak dari mereka yang mengalami sesak napas, terjatuh, dan terinjak-injak hingga tewas.

Baca Juga: Siapa Sosok Pemegang Kunci Pintu Stadion saat Tragedi Kanjuruhan? Ternyata Tak Menjaga Pintu Keluar

Halaman:

Editor: Wahyu Vitaarum

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X