"Kenal," timpalnya.
"Begitu sikap anda ketemu orang yang dikenal, anda pasti langsung tepok tempat senjatanya?," tanya jaksa mencecar Daden.
"Iya pak. Jadi itu tidak ada emosional. Saya cuma bercanda gitu," dalih Daden.
Gelegat Mencurigakan Deden
Nama Daden juga sempat disebut Adik Yosua, Mahareza Rizky atau Reza saat bersaksi di sidang Bharada E alias Richard Eliezer pada Selasa (25/10/2022) pekan lalu.
Dalam kesaksiannya, Reza Hutabarat menyebut Daden sempat meneleponnya pada 8 Juli 2022 sekitar pukul 19.00 WIB atau setelah Yosua dibunuh.
Namun, ketika itu Reza Hutabarat yang juga merupakan anggota Polri belum mengetahui peristiwa pembunuhan terhadap abangnya tersebut.
"Kamu di mana?' Saya jawab di kosan, dekat Saguling (rumah pribadi Ferdy Sambo),” tutur Reza menceritakan isi percakapan telepon dengan Daden.
Dalam sambungan telepon itu, Daden menurut Reza Hutabarat sempat bertanya apakah dirinya membawa senjata api atau senpi. Kepada Daden, Reza Hutabarat mengatakan tidak membawa senpi.
Setelah itu Daden pun memerintahkan Reza Hutabarat untuk datang ke Biro Provos Divisi Propam Mabes Polri.
Sebelum ke Biro Provos Divisi Propam Mabes Polri, Reza Hutabarat mengambil pakaian dinas harian atau PDL di laundry.
Di tengah perjalanan dia menyempatkan diri bertemu Daden di rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling III, Pancoran, Jakarta Selatan.
“Dia tanya lagi saya bawa senpi atau tidak? Dia langsung geledah sampai kaki, dan beliau (Daden) minta buka jok motor,” ungkap Reza Hutabarat kepada hakim.