AYOSEMARANG.COM -- Seiring berjalannya proses persidangan kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, perlahan skenario kebohongan Ferdy Sambo semakin terungkap.
Seperti yang diketahui, dalam persidangan yang berlangsung di PN Jakarta Selatan tersebut, kini banyak fakta mencengangkan terbongkar dari skenario keji Ferdy Sambo.
Salah satunya oleh pengacara Ricky Rizal alias Bripka RR, Erman Umar mengungkap kejadian sebelum terjadi penembakan kepada Brigadir J di Duren Tiga.
Erman Umar membeberkan bahwa Bripka RR tidak melakukan tes PCR di rumah Saguling saat bersama dengan Kuat Maruf, Susi dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E.
Pengacara Erman Umar mengungkapkan alasan Bripka RR tidak melakukan tes PCR yang bertugas sebagai ajudan untuk menjaga anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Magelang.
"Saat pulang ke Jakarta atas permintaan Putri Candrawathi karena sedang kurang sehat, karena tidak membawa pakaian sehingga Bripka RR balik ke Magelang, karena tidak nginap di Jakarta sehingga tidak melakukan tes PCR," ungka Erman dikutip ayosemarang.com dari kanal YouTube metrotvnews pada Selasa 15 November 2022.
Hanya saja Bripka RR mendapat telepon dari Ferdy Sambo, Ia diminta untuk ke rumah Ferdy Sambo di Saguling.
Pada saat Ferdy Sambo bertemu Bripka RR, kemudian ditanya, apakah kamu mengetahui kejadian di Magelang soal pelecehan terhadap ibu?
Bripka RR mengaku tidak tahu menahu soal kejadian itu, Ia hanya menyampaikan ke pengacara Erman Umar bahwa Ferdy Sambo menangis dan kelihatan marah saat ia ditanya.
"Kalau nanti saya panggil Yosua dan melawan tolong back up saya, dan apakah kamu siap menembak Yosua?," begitu pertanyaan Ferdy Sambo ke Bripka RR yang ditirukan oleh Erman Umar.