BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki telah memanggil Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) terkait profesi tersangka sodomi yang korbannya 21 anak usia di bawah umur.
“Perlu saya klarifikasi bahwa pelaku itu bukan guru ngaji, tapi sebagai pelatih rebana atau pelatih terbangan, dan sudah kami konfirmasi dengan Disdikbud Kabupaten Batang, juga Kantor Kemenag Batang,” kata Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat ikut konferensi pers ungkap kasus sodomi di halaman Polres Batang, Senin 9 Januari 2023.
Lani juga menyampaikan rasa keprihatinan atas kejadian pelecahan seksual. Dan kasus itu melanda beberapa kali, dengan tersangka yang berbeda di wilayah Kabupaten Batang.
Baca Juga: Lebih Murah, Harga Samsung S21 Plus 5G Terbaru 2023 Cuma Segini, Bawa Spek Gaming dan Kamera Mantap
“Kita sangat prihatin atas adanya kejadian ini. Apalagi korban semuanya anak-anak yang masih di bangku Sekolah Dasar. Untuk itu, saya meminta kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Batang melakukan pendampingan terus kepada korban yang jumlahnya ada 21 anak,” jelasnya.
Sebagai langkah-langkah antisipatif, Pemkab Batang akan memberikan pendampingan psikolog untuk para korban yang rentang usia mulai 5 hingga 13 tahun.
Hal tersebut agar para korban bisa melupakan kejadian tersebut, sehingga korban tidak melakukan hal yang sama ketika sudah dewasa.
“Pemkab akan berikan pendampingan secara psikolog. Itu bertujuan untuk menutup trauma berkepanjangan para korban. Dan memberikan pengertian jika hal itu salah, agar ke depan para korban tidak melakukan hal yang sama,” terangnya.
Baca Juga: Ferry Irawan Berulang Kali Kawin Cerai, Kini KDRT Sampai Venna Melinda Berdarah-darah?
Pemkab Batang terus melakukan mitigasi agar tidak ada lagi kejadian serupa di lain waktu dan tempat di wilayah Kabupaten Batang.
“Menurut laporan DP3AP2KB Batang, para korban dalam kondisi mental dan kejiwaan yang baik, dan mereka masih mau berbicara dan bertemu dengan orang asing,” ujar dia.
Sebagian besar para korban sodomi oleh tersangka Muslihuddi (28) mengalami sakit pada duburnya dan mengeluarkan darah jika buang air besar.***