AYOSEMARANG.COM -- Sebagai warisan budaya bangsa batik telah teruji originalitasnya sebagai bagian dari budaya Indonesia yang sudah tidak diragukan dan telah diakui internasional.
Walaupun untuk mendapatkan pengakuan tersebut setelah melalui perjalanan panjang dimulai dari perjalanan sejarah terciptanya batik oleh anak negeri.
Kota Yogyakarta juga memiliki motif batik populer yang disebut Kawung dan diyakini sebagai motif batik tertua di Nusantara.
Baca Juga: 3 Jam dari Semarang, Ini Tempat Pembuatan Batik Tiga Negeri yang Legendaris, Ada Sejak Abad ke-20
Keberadaannya motif batik ini sangat lekat dengan dinasti Mataram dan menjadi budaya asli mulai abad ke 16 zaman awal Kesultanan Mataram Islam berdiri.
Pencipta motif batik Kawung ini adalah Sultan Agung Hanyokrokusumo, Sultan Mataram Islam yang bertahta pada periode 1593-1645 untuk dijadikan hadiah bagi putra Mahkotanya saat beliau turun tahta.
Oleh karena itulah motif batik ini tidak boleh dikenakan oleh kalangan rakyat biasa dan yang diperbolehkan hanya kerabat kesultanan.
Baca Juga: Apa Perbedaan Batik Tradisional dan Batik Modern? Salah Satunya di Corak
Namun seiring berjalannya waktu setelah mengalami perkembangan motifnya pada akhirnya batik kawung menjadi salah satu warisan budaya yang dapat dikenakan oleh seluruh masyarakat.
Ide dari motif Batik Kawung Sang Raja mengambil bahan dari alam sekitar dan juga dari beberapa ornamen candi di pulau Jawa satu diantaranya yakni Candi Prambanan.
Sehingga tertuang menjadi satu karya motif batik Kawung yang inspirasinya dari buah kolang-kaling atau buah aren yang memiliki filosofi bahwa pohon aren berguna bagi manusia mulai dari ujung pohon hingga akarnya.
Baca Juga: TOP 3 Batik Paling Mahal di Dunia, Salah Satunya Batik Corak Belanda
Sedangkan makna yang terkandung dari motif kawung yakni adanya satu titik sebagai pusat kekuatan dan kekuasaan alam semesta dan garis yang menyatukan empat titik lain menghadap ke satu titik utama.
Filosofi tersebut melambangkan bahwa Raja harus memiliki kekuatan-kepemimpinan-melindungi rakyatnya dan wakil Tuhan di muka bumi.