AYOSEMARANG.COM -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 di Semarang, Jumat 28 November 2025. Agenda tahunan ini menjadi forum strategis untuk memaparkan kondisi perekonomian, tantangan global, hingga arah kebijakan BI pada 2026.
Para peserta juga mengikuti siaran langsung PTBI Nasional yang dihadiri Gubernur BI, Presiden RI, serta jajaran menteri kabinet.
Acara di Jawa Tengah turut dihadiri Plh. Kepala Perwakilan BI Jateng, Nita Rachmenia; anggota Komisi C DPRD Jateng; Wali Kota Salatiga; Bupati Semarang; Wakil Wali Kota Solo; Kepala OJK Regional 3 Jateng–DIY; Plt. Kepala BPS Jateng; pimpinan KPwBI Solo, Tegal, dan Purwokerto; OPD Pemprov Jateng; perbankan; akademisi; pelaku usaha; serta media.
Baca Juga: Indonesia Raih Peringkat Tertinggi ASEAN untuk Indikasi Geografis Terdaftar
Gubernur Bank Indonesia menegaskan bahwa ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan meskipun kondisi global penuh dinamika.
“Perekonomian kita mampu bertahan dengan stabilitas yang terjaga, pertumbuhan yang kuat, dan inflasi yang tetap berada dalam sasaran. Ini adalah hasil konsistensi kebijakan moneter, fiskal, dan sektor keuangan, serta sinergi lintas otoritas,” katanya.
Menurutnya, BI akan fokus memperkuat stabilitas, hilirisasi, industrialisasi, dan transformasi struktural pada tahun mendatang.
Presiden Republik Indonesia dalam sambutannya mengapresiasi kinerja BI.
“Paparan yang disampaikan sangat akurat dan mencerminkan ketahanan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Tema PTBI tahun ini sangat relevan dengan arah pembangunan nasional,” ujarnya. Presiden juga menegaskan pentingnya percepatan pembangunan hingga ke tingkat desa.
Baca Juga: Tangguh Jaga Inflasi, Jawa Tengah Pertahankan Gelar TPID Terbaik Jawa–Bali 2025
“Infrastruktur dasar harus dirasakan masyarakat. Koordinasi lintas kementerian menjadi kunci agar pembangunan berjalan efektif,” imbuhnya.
Dari sisi regional, Plh. Kepala BI Jateng, Nita Rachmenia, menyampaikan bahwa Jawa Tengah berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi yang solid.
“Triwulan III 2025, ekonomi Jawa Tengah tumbuh 5,37 persen (yoy), lebih tinggi dari nasional. Ini bukti fundamental ekonomi kita kuat,” ujarnya.
Ia menyebut investasi di Jateng mencapai Rp66,13 triliun hingga September 2025. “Kepercayaan investor masih sangat kuat. Melalui platform KERIS Jateng, kami memperkuat pengembangan industri pengolahan, tekstil, alas kaki, furnitur, makanan-minuman, hingga energi terbarukan,” jelasnya. Nita juga menegaskan inflasi tetap terkendali.