SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Belum lama ini masyarakat mengeluhkan BBM jenis Pertalite yang dirasa semakin boros bahkan kualitasnya menurun.
Mereka merasakan Pertalite menjadi semakin boros setelah mengalami kenaikan harga 3 September 2022 lalu.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah resmi menaikkan BBM subsidi Pertalite, Pertamax, dan Solar.
Harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.
Baca Juga: Pembelian Pertalite Harus Segera Dibatasi, Jika Tidak....
Sedangkan Solar dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.
Terkait hal tersebut Pertamina pun akhirnya buka suara.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menegaskan jika Pertalite tidak mengalami perubahan spesifikasi usai kenaikan harga.
Irto menerangkan, standar dan mutu BBM RON 90 itu sudah sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan Di Dalam Negeri.
Irto menambahkan, parameter Reid Vapour Pressure (RVP) menjadi batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar.
Baca Juga: Modal Roti Tawar dan Kentang Bisa Jadi Ide Jualan dengan Omzet Jutaan, Yuk Buktikan Sendiri!
"Saat ini hasil uji RVP dari pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diijinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal)," kata Irto, Selasa 20 September 2022.
Irto mengungkapkan batasan maksimum untuk penguapan Pertalite adalah 10 persen, dibatasi maksimal 74 derajat celsius.
Nah, temperatur penyimpanan meningkat akan mengakibatkan perubahan penguapan yang lebih cepat.