SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Gedung Fakultas Kedokteran Soegijapranata Catholic University (SCU) berlokasi di BSB Semarang memasuki pemasangan atap (topping off). Pemasangan atap bangunan ini, sebagai tanda berakhirnya proses konstruksi alias tahap finishing.
Seremoni topping off ini dilakukan pada Rabu 20 Desember 2023 dihadiri oleh Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang (KAS) Mgr Dr Robertus Rubiyatmoko dan jajaran pejabat di SCU Semarang.
Rektor Semarang, Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi dalam jumpa pers usai acara mengatakan proses pembangunan yang sudah memasuki topping off inii merupakan komitmen dari yayasan, universitas dan fakultas dalam membangun gedung Fakultas Kedokteran (FK) yang ditargetkan selesai tahun depan. Terlebih, saat ini SCU memang secara serius menyiapkan lulusan FK yang siap mengabdi ke masyarakat dalam bidang kesehatan.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Tentang Ibu, Cocok Ditonton Bareng Keluarga di Hari Ibu
”Gedung FK kami bangun enam setengah lantai. Yang setengah lantai itu kami gunakan sebagai semi basement. Bangunan ini kami lengkapi dengan auditorium, lobby, mini hospital dan beberapa ruang modern lainnya,” kata Dr Ferdinand.
Sementara itu, Pimpinan Proyek Pembangunan Gedung FK SCU, Benediktus Danang Setianto SH LLM PhD menambahkan, sesuai kesepakatan awal, penyelesaian pembangunan gedung FK SCU ini, dilakukan oleh dua kontraktor besar.
Disebutkan dia, untuk struktur arsitektur dilakukan kontraktor WKC. Kemudian untuk listrik, mechanical electric dan internet dikerjakan kontraktor lainnya.
”Sesuai keterangan dari Distaru (Dinas Tata Ruang), di Semarang, belum ada yang membuat Green Building se-detail ini,” ungkap Benny.
Dekan Fakultas Kedokteran SCU, dr Jonsinar Silalahi MSi Med SpB SUBSP PED(K) menyebutkan, saat ini pihaknya sedang menginventarisasi beberapa kebutuhan yang akan digunakan di kampusnya.
Baca Juga: KAI Daop 4 Semarang Siap Sambut Nataru, Ada Fasilitas Baru Bagi Penumpang Perjalanan
Menurut dia, dengan lengkapnya sarana dan prasarana yang berstandar Nasional, akan membuat mahasiswa nyaman belajar dan praktik secara tenang.
”Untuk Mini Hospital memang benar-benar kami gunakan untuk merawat pasien, bukan hanya sebagai display saja. Semua kami siapkan, agar nanti bila mereka sudah praktik langsung di lapangan, bisa langsung kerja,” jelas dr Jonsinar.***
