Jota Joti 2024 Jadi Bukti Gen Z Masih Tertarik dengan Radio

photo author
- Senin, 21 Oktober 2024 | 19:46 WIB
Edi Sulisdiyanto, Ketua ORARI Batang saat kegiatan Jambore on The Air, Jambore on The Internet (Jota Joti) yang telah memasuki pada tahun ke-3 di tingkat Kwarcab Batang.
Edi Sulisdiyanto, Ketua ORARI Batang saat kegiatan Jambore on The Air, Jambore on The Internet (Jota Joti) yang telah memasuki pada tahun ke-3 di tingkat Kwarcab Batang.

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Di tengah era digital yang didominasi media sosial, ratusan Pramuka Penegak di Batang justru menunjukkan ketertarikan luar biasa terhadap teknologi radio amatir melalui ajang Jambore on The Air dan Jambore on The Internet (Jota Joti) 2024.

Siapa bilang generasi Z hanya terpaku pada layar smartphone? Fakta mengejutkan terungkap dalam gelaran Jota Joti tahun ketiga di Kwartir Cabang Batang, dimana jumlah peserta melonjak signifikan dari 440 menjadi 516 peserta.

Perhelatan yang berlangsung di tiga lokasi berbeda ini menjadi bukti bahwa teknologi klasik seperti radio amatir masih memiliki daya pikat tersendiri di mata generasi digital.

"Sejak Jumat sampai Minggu, adik-adik Pramuka akan mendapat pendampingan khusus dari anggota ORARI, agar memahami pemanfaatan teknologi informasi tersebut dengan tepat," ungkap Retno Dwi Irianto, Ketua Kwarcab Batang, saat membuka acara di Kwarcab Batang, Jumat 18 Oktober 2024.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 9 Halaman 87, Menyusun Pertanyaan Berdasarkan Kata yang Disediakan

Untuk mengoptimalkan pembelajaran, panitia membagi kegiatan di tiga lokasi strategis: SMAN 1 Bandar, Balai Desa Sembung, dan Kwarcab Batang sebagai pusat koordinasi.

Para peserta tidak hanya belajar tentang internet, tetapi juga mendapat kesempatan eksklusif mendalami dunia radio amatir bersama Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI).

Edi Sulisdiyanto, Ketua ORARI Batang, mengungkapkan antusiasme luar biasa dari para peserta.

"Gen Z memang dekat dengan media sosial, tapi dengan radio amatir jadi pengalaman baru, dan semoga jadi program rutin untuk regenerasi anggota ORARI ke depan," tuturnya penuh harap.

Dua peserta, Kiki dan Marzha, yang baru pertama kali mencoba mengoperasikan radio amatir, menunjukkan respons positif meski masih dalam tahap awal.

Baca Juga: Calon Jemaah Haji Batang Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Dinkes Prioritaskan Deteksi TBC

"Tadi belum ngobrol banyak, cuma baru latihan memanggil," ujar mereka dengan antusias.

Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya belajar berkomunikasi via radio, tetapi juga dibekali kemampuan untuk mendeteksi sinyal radio ilegal. Sebuah keterampilan yang memadukan unsur teknologi dan tanggung jawab sosial.

Perpaduan unik antara teknologi klasik dan modern dalam Jota Joti ini menjadi bukti bahwa generasi Z tidak sepenuhnya tenggelam dalam dunia digital.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X