BATANG, AYOSEMARANG.COM - Di tengah era digital yang didominasi media sosial, ratusan Pramuka Penegak di Batang justru menunjukkan ketertarikan luar biasa terhadap teknologi radio amatir melalui ajang Jambore on The Air dan Jambore on The Internet (Jota Joti) 2024.
Siapa bilang generasi Z hanya terpaku pada layar smartphone? Fakta mengejutkan terungkap dalam gelaran Jota Joti tahun ketiga di Kwartir Cabang Batang, dimana jumlah peserta melonjak signifikan dari 440 menjadi 516 peserta.
Perhelatan yang berlangsung di tiga lokasi berbeda ini menjadi bukti bahwa teknologi klasik seperti radio amatir masih memiliki daya pikat tersendiri di mata generasi digital.
"Sejak Jumat sampai Minggu, adik-adik Pramuka akan mendapat pendampingan khusus dari anggota ORARI, agar memahami pemanfaatan teknologi informasi tersebut dengan tepat," ungkap Retno Dwi Irianto, Ketua Kwarcab Batang, saat membuka acara di Kwarcab Batang, Jumat 18 Oktober 2024.
Untuk mengoptimalkan pembelajaran, panitia membagi kegiatan di tiga lokasi strategis: SMAN 1 Bandar, Balai Desa Sembung, dan Kwarcab Batang sebagai pusat koordinasi.
Para peserta tidak hanya belajar tentang internet, tetapi juga mendapat kesempatan eksklusif mendalami dunia radio amatir bersama Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI).
Edi Sulisdiyanto, Ketua ORARI Batang, mengungkapkan antusiasme luar biasa dari para peserta.
"Gen Z memang dekat dengan media sosial, tapi dengan radio amatir jadi pengalaman baru, dan semoga jadi program rutin untuk regenerasi anggota ORARI ke depan," tuturnya penuh harap.
Dua peserta, Kiki dan Marzha, yang baru pertama kali mencoba mengoperasikan radio amatir, menunjukkan respons positif meski masih dalam tahap awal.
Baca Juga: Calon Jemaah Haji Batang Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Dinkes Prioritaskan Deteksi TBC
"Tadi belum ngobrol banyak, cuma baru latihan memanggil," ujar mereka dengan antusias.
Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya belajar berkomunikasi via radio, tetapi juga dibekali kemampuan untuk mendeteksi sinyal radio ilegal. Sebuah keterampilan yang memadukan unsur teknologi dan tanggung jawab sosial.
Perpaduan unik antara teknologi klasik dan modern dalam Jota Joti ini menjadi bukti bahwa generasi Z tidak sepenuhnya tenggelam dalam dunia digital.