SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Diponegoro (Undip) Semarang membentuk Pos Satelit Antimicrobial Resistance Awareness (POSLIT AMIRA) di Desa Mudal, Boyolali.
Pembentukan pos ini sebagai model inovasi pemberdayaan masyarakat di tingkat desa untuk membantu memberikan edukasi, deteksi dini dan pencegahan AMR.
POSLIT AMIRA merupakan pos pelayanan terpadu sederhana di desa Mudal sebagai wadah pembelajaran bersama bagi warga serta meningkatkan pemahaman, ketrampilan dan kesadaran masyarakat dalam pencegahan AMR.
Dr. Dwi Sutiningsih tim Pengabdian Masyarakat Undip menyampikan resistensi antimikroba/Antimicrobial Resistance, biasa disingkat AMR merupakan Silent Pandemic.
Baca Juga: LPPM Undip-Unicef Berkolaborasi Beri Pemahaman Kepada Awak Media Tentang Malnutrisi
"AMR merupakan salah satu ancaman kesehatan manusia, hewan dan lingkungan," ungkapnya dalam keterangan, Selasa 17 Desember 2024.
AMR yang tidak terkendali akan sangat merugikan, karena tidak hanya menimbulkan permasalahan kesehatan global, akan tetapi finansial, ketahanan pangan, kesejahteraan lingkungan, dan pembangunan sosio-ekonomi.
"Jika dibiarkan, akan menyebabkan kematian, kecacatan, serta peningkatan biaya perawatan kesehatan dan segala hal yang berhubungan terhadap kemajuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) 2030," paparnya.
Lebih lanjut Dwi menambahkan salah satu kegiatan Poslit AMIRA adalah pelatihan dan pendampingan AMR, pencatatan dan pelaporan data AMR, pemeriksaan residu dan resistensi antibiotika, pembuatan media komunikasi dan edukasi AMR yang selalu terpasang di ruang Poslit AMIRA.
Baca Juga: Pencopotan Kapolres Belum Jelas, Kelurga Korban Penembakan Siswa SMK di Semarang Tak Ingin Kendor
“Pembentukan POSLIT AMIRA tidak hanya berhenti di Desa Mudal saja, tetapi akan dilanjutkan dan dibentuk di desa-desa lainnya di Jawa Tengah.
Keberadaan POSLIT AMIRA dapat dijadikan sebagai One Health Center di tingkat desa yang merupakan wujud pemberdayaan masyarakat di hilir, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), serta wadah kebersamaan pembelajaran agar warga dapat mewujudkan kesehatan sebagai kebutuhan mandiri dan tanggung jawab.
Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara moral maupun material.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikbudristek yang telah membiayai dan mendukung terlaksananya pembentukan POSLIT AMIRA ini," pungkasnya.