AYOSEMARANG.COM -- Ketika memilih jurusan kuliah, banyak calon mahasiswa yang menjadikan passing grade sebagai tolok ukur utama. Mereka beranggapan bahwa semakin tinggi passing grade suatu jurusan, maka semakin tinggi pula gengsi dan prospek masa depannya. Hal ini tidak sepenuhnya salah, karena jurusan-jurusan dengan passing grade tinggi umumnya berada di bawah naungan fakultas favorit dan universitas ternama. Tak jarang pula, jurusan tersebut hanya menerima sedikit mahasiswa dari puluhan ribu pendaftar setiap tahunnya.
Namun, kenyataannya tidak selalu seindah itu. Tidak semua jurusan dengan persaingan masuk yang ketat menjanjikan penghasilan besar setelah lulus. Banyak lulusan dari jurusan bergengsi yang justru harus menghadapi realitas pahit di dunia kerja, di mana gaji yang ditawarkan tidak sesuai dengan ekspektasi maupun perjuangan selama masa kuliah. Bahkan, beberapa di antaranya harus bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan karena sulitnya mencari pekerjaan yang relevan dengan jurusan mereka.
Fenomena ini perlu diketahui sejak awal agar calon mahasiswa tidak terjebak pada popularitas jurusan semata. Sebab, memilih jurusan kuliah seharusnya tidak hanya berdasarkan nama besar atau gengsi, melainkan juga harus mempertimbangkan peluang kerja, kebutuhan pasar, dan potensi penghasilan setelah lulus.
Berikut ini adalah beberapa jurusan kuliah di Indonesia yang dikenal memiliki passing grade tinggi, namun saat lulus, gaji yang diterima justru tergolong rendah.
Baca Juga: 7 Candi di Jawa Barat yang Wajib Dikunjungi: Wisata Sejarah dengan Pemandangan Alam Memukau
1. Pendidikan (FKIP – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
Jurusan pendidikan seperti Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Matematika, atau Pendidikan Sejarah memiliki jumlah pendaftar yang tinggi di banyak perguruan tinggi negeri. Profesi guru memang sangat dibutuhkan dan memiliki peran penting dalam membangun generasi penerus bangsa. Sayangnya, gaji guru terutama yang masih berstatus honorer atau bekerja di sekolah swasta sering kali jauh dari kata cukup. Sertifikasi guru dan status pegawai negeri menjadi penentu kesejahteraan, namun prosesnya bisa sangat panjang dan penuh tantangan.
2. Sastra dan Bahasa
Jurusan seperti Sastra Inggris, Sastra Jepang, atau Sastra Indonesia cukup diminati karena dianggap menarik dan fleksibel. Banyak yang masuk jurusan ini karena kecintaan pada bahasa dan budaya. Namun, setelah lulus, banyak lulusan sastra yang harus bekerja di bidang yang tidak selalu sesuai dengan latar belakang akademisnya. Tanpa kemampuan tambahan seperti penerjemahan profesional, menulis kreatif, atau keterampilan digital, penghasilan yang diperoleh cenderung rendah di awal karier.
3. Ilmu Hukum
Ilmu Hukum adalah salah satu jurusan favorit di berbagai kampus ternama. Jurusan ini memiliki reputasi yang kuat dan lulusannya diharapkan bisa menjadi jaksa, pengacara, notaris, atau hakim. Namun, untuk mencapai posisi tersebut dibutuhkan pendidikan lanjutan dan berbagai proses sertifikasi yang tidak mudah. Banyak lulusan hukum yang akhirnya bekerja sebagai staf legal perusahaan dengan gaji yang belum tentu tinggi, apalagi untuk pemula tanpa pengalaman.
4. Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi adalah jurusan yang sangat populer di kalangan anak muda, terutama yang tertarik pada dunia media, jurnalistik, periklanan, dan public relations. Sayangnya, bidang ini juga sangat kompetitif. Tanpa pengalaman kerja atau portofolio yang menonjol, lulusan komunikasi kerap mendapatkan posisi entry-level dengan penghasilan yang terbatas. Dunia kerja di bidang ini juga menuntut kreativitas tinggi dan jam kerja yang tidak selalu teratur, namun belum tentu dibarengi dengan gaji besar.