AYOSEMARANG.COM -- Universitas Semarang (USM) menerima kunjungan istimewa dari Komisi Yudisial Republik Indonesia dalam program kerja lapangan bertajuk Linkage Program Pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH), Jumat 23 Me 2025.
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Kepala Biro Perencanaan dan Kepatuhan Internal Komisi Yudisial, R Adha Pamekas SKom MSi, serta didampingi oleh Dr Muhammad Junaidi SHI MH.
R Adha Pamekas menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan membangun kolaborasi konkret antara lembaga negara dan perguruan tinggi, khususnya dalam pengembangan JDIH yang inklusif dan ilmiah.
"Kami ingin mendapatkan masukan dari kalangan akademisi untuk memperkaya konten JDIH Komisi Yudisial, baik dalam bentuk artikel, regulasi, maupun dokumentasi hukum," ujarnya.
Menurutnya, pemikiran dari civitas akademika sangat penting untuk memberikan sudut pandang baru terhadap dinamika hukum dan sistem peradilan di Indonesia yang terus berkembang.
Dr Muhammad Junaidi juga menekankan bahwa Komisi Yudisial memiliki peran penting dalam menjaga integritas lembaga peradilan, termasuk dalam pengawasan terhadap perilaku hakim melalui kode etik. Ia menyoroti pentingnya keterbukaan informasi hukum yang dapat diakses publik secara luas.
"Kami ingin mendorong kolaborasi nyata dengan USM agar artikel-artikel akademik yang relevan bisa dipublikasikan melalui platform JDIH Komisi Yudisial," jelasnya.
Kerja sama ini akan difasilitasi melalui Kantor Penghubung Komisi Yudisial Wilayah Jawa Tengah yang berada di Semarang. Artikel ilmiah dan jurnal hukum karya akademisi USM akan dikumpulkan, lalu dikurasi untuk diunggah ke dalam platform JDIH nasional milik Komisi Yudisial.
Langkah ini menjadi titik awal sinergi antara institusi negara dan perguruan tinggi dalam memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama kontribusi nyata dalam pembangunan sistem hukum nasional yang akuntabel dan partisipatif.
