SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Sebanyak 32 mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) tengah bersiap melangkah ke panggung internasional. Mereka bukan sekadar pelajar biasa—mereka adalah duta ilmu dan budaya yang akan menjalani praktik mengajar di empat negara: Malaysia, Thailand, Filipina, dan Australia.
Program ini, yang dikenal sebagai Lantip Internasional, dirancang untuk memberi mahasiswa pengalaman langsung mengajar di lingkungan multikultural. Tak hanya mengasah keterampilan pedagogis, para peserta juga diharapkan membawa serta semangat kebangsaan dan memperkenalkan budaya Indonesia di sekolah-sekolah luar negeri.
"Ini bukan sekadar praktik mengajar, tapi juga bentuk diplomasi pendidikan. Mahasiswa kami didorong untuk belajar, berbagi, dan membangun jaringan global," ujar Prof. Dr. Zaenuri, M.Si., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNNES.
Baca Juga: Viral Pelecehan di Njroto Sayung, Korban Syok Bagian Sensitif Dipegang Pria Tak Dikenal
Selama semester ketujuh, para mahasiswa dari berbagai program studi kependidikan ini telah melewati proses seleksi ketat sejak akhir April hingga Mei 2025. Mereka juga mendapatkan pembekalan intensif sebelum diberangkatkan ke negara tujuan.
Dari seluruh peserta, delapan di antaranya akan mengabdi di Australia, tepatnya di Braemar School dan Trinity Christian School. Tiga belas lainnya akan mengajar di Malaysia, di SMK Sungai Rambai dan SMA IRSHADIAH. Sementara enam mahasiswa akan menuju Walailak University di Thailand, dan lima lainnya akan mengajar di Philippine Normal University, Filipina.
Jadwal keberangkatan telah ditetapkan: 20 Juli 2025 untuk peserta ke Australia dan Filipina, 1 Agustus 2025 untuk yang ke Malaysia, serta pertengahan November 2025 untuk tujuan Thailand.
Bagi alumni seperti Huda dari FISIP, yang pernah mengajar di Thailand melalui program ini, Lantip bukan sekadar pengalaman akademik—melainkan langkah awal mewujudkan mimpi menembus dunia internasional.
Baca Juga: Lolos SPMB Jateng 2025 Tapi Tak Daftar Ulang? Ini Risiko Besar yang Harus Ditanggung
“Bermimpilah setinggi langit dan ambil setiap peluang. Kesempatan seperti ini sangat berharga,” tutur Huda.
Dengan semangat membawa ilmu dan budaya ke kancah global, mahasiswa UNNES tak hanya belajar untuk menjadi guru, tetapi juga pelopor perubahan lintas batas.***