AYOSEMARANG.COM -- Mahasiswa Program Studi Pariwisata Universitas Semarang (USM) menyelenggarakan kegiatan bertajuk Srawung Digital: Membangun Citra Lewat Media Sosial di Kampung Jawi, Semarang, Jumat 4 Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan memberdayakan warga agar mampu memanfaatkan media sosial secara optimal untuk memperkuat citra destinasi wisata Kampung Jawi.
Untuk memberikan wawasan yang relevan dan aplikatif, panitia menghadirkan narasumber digital marketing, Kak Rifat Kurniawan, seorang praktisi media sosial yang dikenal dengan kepiawaiannya dalam membangun branding di platform Instagram dan TikTok.
Dalam sesi pelatihan, Kak Rifat membagikan berbagai strategi digital, mulai dari teknik membuat konten kreatif dan menarik, storytelling digital yang efektif, hingga cara mengoptimalkan fitur-fitur media sosial untuk menjangkau audiens lebih luas.
“Kunci utama dalam membangun citra yang kuat adalah konsistensi dalam penyampaian pesan dan kreativitas, pembuatan konten dalam menampilkan cerita autentik yang dimiliki oleh warga Kampung Jawi, yang nantinya lewat media sosial, cerita tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas,” ungkap Kak Rifat.
Ketua tim pelaksana kegiatan, Riza Dewi, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan agar warga tidak hanya mengenal media sosial, tetapi mampu menggunakannya secara efektif untuk memperkenalkan atraksi wisata maupun memasarkan produk UMKM mereka.
“Kami ingin mendampingi warga Kampung Jawi agar mampu memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan juga TikTok, secara efektif untuk memperkenalkan atraksi wisata, maupun UMKM yang mereka miliki,” ujarnya.
Selain pelatihan teknis, acara juga diisi sesi srawung atau obrolan santai antara mahasiswa, narasumber, dan warga. Tujuannya adalah membangun kedekatan serta bertukar pengalaman langsung, terutama dalam mengelola potensi wisata berbasis komunitas.
Dr Yulianto Budi Setiawan, dosen mata kuliah Komunikasi Industri Pariwisata USM, menilai kegiatan ini sebagai langkah konkret dalam pengembangan pariwisata digital di tingkat lokal.
“Kegiatan Focus Group Discussion ini dapat membantu dalam pengembangan pariwisata berbasis digital. Warga tidak hanya mendapat keterampilan teknis tapi juga semangat untuk terus berinovasi dalam menjaga dan mempromosikan Kampung Jawi serta UMKM mereka,” jelasnya.
Dampak awal dari kegiatan ini sudah mulai terlihat. Beberapa UMKM Kampung Jawi mulai aktif membuat akun TikTok dan mengunggah video pendek mengenai produk serta aktivitas keseharian warga. Sebagian lainnya turut memanfaatkan akun pribadi untuk menyebarkan konten promosi berbasis cerita lokal.