Fakultas Kedokteran SCU Bangun Lulusan Humanis Sejak di Bangku Kuliah

photo author
- Selasa, 2 Mei 2023 | 21:34 WIB
Rektor SCU, Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi (kanan) bersama Dekan Fakultas Kedokteran SCU dr Jonsinar Silalahi MSi Med SpB SubspPed (K). (Arri Widiarto)
Rektor SCU, Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi (kanan) bersama Dekan Fakultas Kedokteran SCU dr Jonsinar Silalahi MSi Med SpB SubspPed (K). (Arri Widiarto)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Fakultas Kedokteran Soegijapranata Catholic University (SCU) siap membangun kurikulum dan budaya yang berbeda untuk menyiapkan lulusan kompetensi unggul.

Rektor SCU, Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi menyatakan, FK SCU bakal membangun kultur baru di fakultas ini dengan mengedepankan pendekatan humanis. Pendekatan ini penting untuk menekan kultur senioritas yang selama ini dianggap membudaya di lingkup fakultas kedokteran.

"Fakultas kedokteran kami memang terbilang baru, maka prinsipnya kami tidak menampung banyak mahasiswa. Tujuannya agar lulusan kami cepat selesai, namun juga unggul dan tentunya humanis. Kami sadar untuk menciptakan kultur demikian tidak mudah dan perlu proses panjang," kata rektor di kampus SCU BSB, Semarang, Selasa 2 Mei 2023.

Baca Juga: Ki Hajar Dewantara Pejuang di Balik Layar dengan Mencerdaskan Bangsanya

Rektor menegaskan, meski relatif baru, standar kelulusan mahasiswa tetap dipatok layaknya mahasiswa fakultas kedokteran lainnya. Parameter-parameter tertentu wajib dipenuhi mahasiswa untuk memastikan kualitas lulusan.

"Sebagai fakultas, kami tetap menjamin kualitas lulusan, sehingga standarnya harus tinggi. Terpenting lagi kami tidak ingin berkompetisi dengan kampus lain, justru bermaksud mengajak kolaborasi," ujarnya pada acara serah terima jabatan struktural Fakultas Kedokteran SCU di kampus BSB tersebut.

Dekan Fakultas Kedokteran SCU kini dipegang oleh dr Jonsinar Silalahi MSi Med SpB SubspPed (K). Ia menjabat hingga 2025 mendatang dan menggantikan dr Indra Adi Susianto MSi Med SpOG, yang habis periodenya pada tahun ini.

Sementara itu, Jonsinar mengaku banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam waktu dekat. Salah satunya terkait akreditasi. Ia berharap, pada 2025 mendatang, fakultas ini sudah menyandang status Baik Sekali, dari status akreditasi saat ini yang masih Baik.

"Secara jangka panjang, kami tetap ingin berperan dan memberikan kontribusi untuk penanganan masalah kesehatan di Tanah Air. Salah satunya persoalan stunting, yang menurut saya tidak hanya masalah gizi semata, melainkan juga menyangkut pola pikir dan kelainan bawaan," jelasnya.

Baca Juga: Rayakan HUT Kota Semarang ke-476, Ita Luncurkan Berbagai Program Baru, Berharap Jadi Lompatan Besar

Sisi lain, kampus maupun fakultas juga tetap menjaga kekhasan. Bentuk konkretnya dengan menyediakan kuota kepada calon mahasiswa dari Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DPTK). Dengan demikian, calon mahasiswa daerah terpencil bisa mendapat kesempatan yang sama untuk menempuh studi di kampus ini.

"Saat ini kami sudah menampung sekitar 70 persen mahasiswa kedokteran dari kuota yang disediakan. Kami akan membuka hingga Juli tahun ini. Kami yakin dengan fasilitas beberapa laboratorium dan mini hospital yang kami miliki, akan mampu menyiapkan lulusan yang kompeten," jelasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X