SEMARANG, AYOSEMARANG.COM — Tepuk tangan panjang menggema di Auditorium Prof. Wuryanto, Kampus Universitas Negeri Semarang (UNNES), saat nama Gunawan Tjokro, MBA disebut sebagai penerima gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Ilmu Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Sosok yang dulu lahir dari keluarga sederhana itu kini berdiri di tengah ruang akademik dengan kepala tegak, mengukir sejarah atas dedikasi dan inovasinya dalam memajukan kualitas SDM Indonesia.
Gunawan bukanlah figur asing di dunia korporasi. Pengalamannya yang panjang di berbagai perusahaan ternama seperti PT Kalbe Farma, PT Unilever Indonesia, dan PT Dynaplast menjadikannya sosok penting dalam pembentukan sistem pengelolaan SDM modern. Ia tidak hanya mengikuti arus, tetapi menciptakan arus. Melalui pemikiran inovatif, ia melahirkan sistem perekrutan yang efektif, pelatihan berkelanjutan, sistem klasifikasi pekerjaan, hingga remunerasi yang adil dan transparan. Semua itu bukan sekadar teori, melainkan telah terbukti meningkatkan produktivitas dan performa perusahaan yang dipimpinnya.
Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Transformasi SDM Korporasi dan Sinergi Perguruan Tinggi: Case Study Pengembangan SDM di PT Dynaplast”, Gunawan menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia usaha dan dunia pendidikan. Menurutnya, pengembangan SDM tidak bisa hanya bertumpu pada ruang kelas, melainkan juga harus menyentuh realita dunia kerja. Ia menegaskan bahwa sinergi antara kedua dunia ini akan melahirkan sumber daya manusia yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga siap bersaing dan berkontribusi secara nyata di lapangan.
Rektor UNNES, Prof. Dr. S. Martono, M.Si., dalam sambutannya menyatakan bahwa penganugerahan ini adalah bentuk apresiasi akademik terhadap kontribusi nyata yang telah diberikan Gunawan Tjokro dalam memajukan ilmu dan praktik pengelolaan SDM di Indonesia. Ia menambahkan bahwa UNNES melalui proses knowledge grafting akan terus membuka diri untuk belajar dari para praktisi terbaik bangsa agar dunia akademik tetap relevan dan berdampak.
Namun pencapaian besar ini bukan tanpa perjuangan. Dalam pidatonya, Gunawan mengisahkan latar belakang hidupnya yang penuh keterbatasan. Ayahnya seorang sopir truk dan ibunya menjual bensin eceran dari rumah. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan kerja keras dan nilai-nilai kejujuran serta kepedulian yang diajarkan orang tuanya. Ia percaya bahwa pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk mengubah nasib. Maka ia menempuh gelar Sarjana Matematika di Universitas Advent Indonesia Bandung dan meraih gelar MBA dari Philippines Christian University, Manila.
Di luar dunia bisnis, Gunawan juga aktif di berbagai organisasi, termasuk Apindo, Kadin, dan AEI. Ia menjadi tokoh penting dalam pengembangan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Indonesia. Saat ini, ia memegang berbagai jabatan strategis sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen di sejumlah perusahaan nasional.
Dedikasinya pada dunia pendidikan juga tercermin dari inisiatif pendirian Dewan Penyantun Pendidikan UNNES pada tahun 2024, yang telah memberikan beasiswa penuh kepada 396 mahasiswa hingga semester delapan. Sebuah bukti nyata bahwa ia tidak hanya berpikir untuk perusahaan, tetapi juga untuk generasi masa depan.
Gunawan Tjokro kini bukan hanya simbol kesuksesan, tetapi juga inspirasi. Bahwa dari keluarga biasa, seseorang bisa membangun pengaruh luar biasa. Bahwa kerja keras dan nilai-nilai kehidupan bisa mengantarkan siapa saja, dari manapun asalnya, ke panggung tertinggi kehormatan. Dan bahwa pendidikan, bila digenggam dengan sungguh-sungguh, akan selalu menemukan jalannya untuk mengangkat hidup dan memberi manfaat bagi banyak orang.***