SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Universitas Pandanaran, Unpand menyelenggarakan wisuda ke-25. Kegiatan dilaksanakan Sabtu, 29 Januari 2022 lalu di aula kampus.
Retno Djohar Juliani, ketua panitia penyelenggara wisuda mengatakan, sejak berdiri kampus 1996, Unpand telah meluluskan sebanyak 3.238 wisudawan pada Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
“Meskipun ini adalah ke-4 kalinya wisuda di masa pandemi Covid-19, namun dengan melaksanakan prokes yang ketat, proses wisuda offline bisa terselenggara dengan waktu yang cukup singkat dengan kategori sukses dan lancar,” ujarnya dalam keterangan yang didapat.
Baca Juga: 7 HP NFC Terbaru Paling Murah di Indonesia
Sebelum prosesi wisuda ke-25 berlangsung, terlebih dulu mahasiswa mendapatkan pembekalan secara on line berupa Webinar.
Dalam pembekalan kali ini mengambil tema, ‘Penguasaan Teknologi Digital sebagai Daya Ungkit Kesuksesan Menuju Kemandirian Alumni’.
Rektor Unpand, Agustien Zulaidah, mengatakan, ijazah wisudawan Unpand ke-25 sudah memiliki PIN (Penomoran Ijazah Nasional).
Sudah sejak tahun 2019 pada wisuda ke-22 Universitas Pandanaran menerapkan PIN sesuai dengan ketentuan Permenristekdikti Nomor 59 Tahun 2018 tentang PIN.
Baca Juga: PMI Batang Klaim Selama Tahun 2021 Tak Pernah Kehabisan Stok Darah, Begini Strateginya
PIN adalah sebuah sistem penomoran ijazah yang diberlakukan secara nasional (seluruh perguruan tinggi di Indonesia) yang dikeluarkan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Dengan adanya PIN ini akan mempermudah lulusan dalam melamar pekerjaan karena tidak perlu minta legalisir Ijazah ke Universitas dan pihak perusahaan dapat langsung cek keabsahan ijazah secara online.
Lebih lanjut Rektor juga menekankan, dalam peningkatan pelayanan dan mutu pendidikan terus-menerus Unpand berbenah diri yang dibuktikan di tahun 2021 memperoleh Hibah dari Kementerian Ristek dan Teknologi melalui Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Afirmasi.
Yang mana, Unpand memperoleh bantuan peralatan untuk Digitalisasi pembelajaran. Sedangkan dari Provinsi Jawa Tengah Unpand juga mendapatkan hibah untuk pengembangan sistem SIMAKAD dan e-learning.
Dengan semakin lengkapnya sarana dan prasarana pembelajaran yang ada, akan meningkatkan mutu pembelajaran yang akhirnya dapat meningkatkan mutu dari lulusannya.