AYOSEMARANG.COM -- Kepercayaan besar diberikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ke Universitas Islam Malang (Unisma).
Ini dibuktikan dengan hibah bantuan dari Kemendikbudristek yang diberikan untuk tim dosen Unisma dalam program Inovasi Pembelajaran dan Teknologi Bantu untuk mahasiswa berkebutuhan khusus (MBK).
Tim dosen ini diketuai oleh Dr Luluk Sri Agus Prasetyoningsih MPd dan beranggotakan Ari Ambarwati, Dyah Retno Widowati. Dana bantuan untuk setiap tahunnya berkisar Rp50 juta hingga Rp75 juta. Dana bantuan tersebut akan direalisasikan untuk Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI).
Baca Juga: Mantap, 3 Prodi Unisma Malang Terakreditasi Internasional ASIIN Jerman
Dari program itu, tim dosen berhasil menciptakan beberapa inovasi. Di antaranya menciptakan model pembelajaran clinical collaborative, scenario card-lesson study, strategi individual peer tutoring (SIPETI), tekno- logi bantu (Asistif) manual book dan siniar (podcast).
Juga sertifikat Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI), poster teknologi bantu (Asistif) hingga artikel publikasi ilmiah bereputasi nasional (Sinta) dan publikasi WoS dan Scopus Dr Luluk Sri Agus Prasetyoningsih MPd menjelaskan, sebagai perguruan tinggi unggul, Unisma telah mengimplementasikan motto Education for All Artinya pendidikan untuk semua dengan tidak mendeskriminasi masyarakat berkebutuhan khusus (disabilitas).
Baca Juga: Mantap, UKM Kewirausahaan ‘Golden Preneur’ Unisma Lolos Pendanaan PPK Ormawa
"Unisma Malang berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang layak, baik MBK dengan berbagai kesulitan fisik, emosional, mental, sosial, serta penyandang intelegensi bakat khusus (gifted-talented)," ujarnya.
Dia mengungkapkan di Unisma ada 17 mahasiswa berkebutuhan khusus dari Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Pendidikan Bahasa Inggris. Ini yang harus jadi perhatian khusus.
Sementara itu, Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi mengatakan bahwa hibah yang didapatkan oleh tim dosen yang diketuai Luluk Sri Agus Prasetyoningsih MPd itu sudah punya pengalaman yang banyak di bidang inklusi.
Baca Juga: Lulus Tanpa Tesis, Alumni Unisma Raih Beasiswa LPDP Dalam Negeri
Menurutnya tak semua orang memahami sikap dan perilaku dari MBK. Namun pengalaman dari tim dosen tersebut patut diacungi jempol.
"Ada desiminasi, ada seminar nasional dan internasional. Di situlah peniliti akan melakukan sharing para ahli pengembangan SDM ber kebutuhan khusus," kata Prof Maskuri.
BACA BERITA AYOSEMARANG SELANJUTNYA DI GOOGLE NEWS